: Banyaknya bangunan permanen di kawasan bantaran anak Sungai Bengawan Solo, terutama di Sungai Jenes, Pabelan, Sukoharjo, Jawa Tengah, disorot DPRD setempat.
Menurut Ketua DPRD Sukoharjo, Wawan Pribadi, seharusnya Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) bertindak tegas terhadap munculnya bangunan di bantaran sungai itu.
"Harusnya BBWSBS bertindaktegas, jangan hanya survai-survei saja. Apalagi BBWS kantornya di wilayah Sukoharjo, tapi persoalan di sini banyak sekaki dan tidak terselesaikan," jelas Wawan Pribadi, Rabu (15/3/2023).
Baca Juga: All England 2023: Tampil Buruk, Unggulan Kedua Jonatan Christie Pulang Kandang
Menurut Wawan, masalah yang terjadi tak hanya bangunan liar di bantaran sungai tapi juga rumah warga yang tergerus arus Sungai Bengawan Solo.
"Persoalan-persoalan itu mestinya menjadi prioritas untuk diselesaikan. Sebab ada potensi ancaman banjir yang terjadi akibat penyempitan sungai. Kalau persoalan ini tidak diselesiakan dan diatasi, mau sampai kapan," katanya.
Wawan menyebut jika persoalan tersebut menjadi ranah dari BBWS tetapi selama ini masyarakat tahunya hal itu tanggungjawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Baca Juga: Lebih Ekonomis, Kemensos Latih Warga Aceh Timur Membuat Kompor Rakyat
"Persoalan di bantaran sungai utamanya Bengawan Solo adalah wilayah dari Balai Besar," katanya lagi.
Dirinya mencontohkan kasus di Desa Dalangan, Tawangsari, Sukoharjo, dimana sejumlah rumah dan tanah milik warga hanyut tergerus erosi Sungai Bangawan Solo.
"Di sana itu sudah 12 tahun dan sudah dilaporkan sampai akhirnya rumah hanyut. Tetapi mana tindakan dari BBWS, hatusnya ini yang menjadi prioritas," jelasnya lagi.
Baca Juga: BPBD DKI Pastikan Tak Ada Lagi Genangan
Politisi PDIP itu mengatakan seharusnya BBWS segera melakukan evaluasi atas persoalan yang terjadi. Harus ada skala prioritas.