unescoworldheritagesites.com

Tim Hisab Rukyat Kemenag: Posisi Hilal Awal Syawal 1444 H Masih di Bawah Imkanur Rukyah MABIMS - News

Tim Hisab Rukyat Kemenag: Posisi Hilal Awal Syawal 1444 H Masih di Bawah Imkanur Rukyah MABIMS. (Kemenag)

: Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) mengungkapkan, secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib masih berada di bawah kriteria baru MABIMS yang ditetapkan pada 2021, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati.

MABIMS singkatan atau kumpulan dari Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura guna mengusahakan unifikasi kalender Hijriah.

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Baca Juga: Sah, Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1444 H Jatuh Hari Sabtu, 22 April 2023

Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

"Di seluruh wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Ramadan 1444H sudah berada di atas ufuk. Namun demikian, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS," ungkap anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) Dr Ing Khafid, seperti dirilis di laman resmi Kemenag.

Khafid menyampaikan paparannya, mengawali Seminar Posisi Hilal di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jakarta, Kamis (20/04/2023),

Baca Juga: Terkait Khutbah Idul Fitri 1444 H, Pesan Menag Yaqut Tegas: Hindari Muatan Politik Praktis

Di tempat ini pula Kemenag menggelar Sidang Isbat (Penetapan) Awal Syawal 1444 Hijriyah, yang diikuti perwakilan ormas Islam, perwakilan duta besar negara sahabat, serta jajaran Kemenag, yang dipimpin Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Sementara, menurut Khafid, pada saat Magrib, 20 April 2023, posisi bulan di Indonesia tingginya 0 derajat 45 menit sampai 2 derajat 21,6 menit, dengan sudut elongasi antara 1 derajat 28,2 menit sampai dengan 3 derajat 5,4 menit.

Baca Juga: Hari Ini Sidang Isbat Awal Syawal Digelar Tertutup, Kemenag Pantau Hilal di 123 Titik

"Melihat data tersebut, hilal kemungkinan tidak teramati. Kalau besok, posisi hilal pasti sudah lebih tinggi dan teramati," ungkap Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas Badan Informasi Geospasial (BIG) ini.

Oleh sebab itu, kata Khafid, jika data tersebut dikaitkan dengan potensi rukyatul hilal, secara astronomis atau hisab, dimungkinkan awal bulan Syawal jatuh pada 22 April 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat