unescoworldheritagesites.com

Gus Miftah Ajak Pelajar dan Mahasiswa di Solo Dialog Kebangsaan - News

Gus Miftah bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam Talk Show Kebangsaan (Endang Kusumastuti)

: Ratusan pelajar dan mahasiswa mengikuti Talk Show Kebangsaan bersama pemuka agama Miftah Maulana Habiburrahman, atau lebih dikenal dengan Gus Miftah di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/8/2023).

Lewat acara ini diharapkan, mereka mempunyai pemahaman yang baik dan benar tentag kebangsaan, tumbuh lagi semangat nasionalisme, paham bahwa Pancasila adalah sebuah ideologi.v

Ada yang menarik saat pembukaan acara yang juga dihadiri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka itu. Saat Gus Miftah menyapa dengan sebuah pantun.

Baca Juga: Kasad Jenderal Dudung Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 24 Pati TNI AD

"Beli gorengan dapatnya ramen, hai ada Mas Gibran calon wakil presiden," kata Gus Miftah yang langsung disambut tepuk tangan peserta.

Gibran yang duduk disamping Gus Miftah hanya tersenyum mendengar pantun itu. Sementara itu terkait Dialog Kebangsaan itu, Gus Miftah mengatakan ada poin yang harus diketahui oleh pelajar dan mahasiswa.

"Bahwa hari in ada paham paham yang mencoba memprovokasi anak bangsa  untuk membenci pemimpinnya umamanya, sehingga prose pembangunan bansga yang diharapkan bsa berjalan dengan baik itu menjadi terkendaa gara gara kurang pahamya masyarakat terhadap kebijakan pemerintah," jelasnya.

Baca Juga: Dukung Pendidikan, Pelindo Solusi Digital Bersama Pelindo Mengadakan TJSL YPAB

Jangan sampai kebencian  kepada pemimpin atau kepada orang lain, sehingga justru kontra produktif, lanjutnya. Menurut Gus Miftah, orang-orang radikal itu tidak pernah berhenti, mereka terus mengkampanyekan radikalisme.

"Tentuya kita tidak boleh berhenti, mereka saja nggak menyerah masa kita menyerah.

Lha kenapa kok bidikannya anak aak sekilah, karena memang salah satu target mereka itu adalah pelajar dan mahasiswa," jelasnya lagi.

Baca Juga: Usulan Revisi Batasan Usia Capres dan Cawapres, Gibran Mengaku Tidak Mengikuti Beritanya

Gus Miftah juga mencontohkan, dirinya  pernah mendapatkan satu fakta di daerah Karanganyar dimana seorang siswa maju ke depan dia menanyakan,  bagaimana pendapatnya jika  yang mengajak  membenci pemimpin adalah guru mereka.

"Satu lagi kemudian di Boyolali ada guru yang mengharamkan siswa didiknya untuk hormat kepada merah putih karena dianggap thohut ini kan tidak benar," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat