unescoworldheritagesites.com

KLHK dan Pakar Sebut Pembakaran Sampah Ikut Picu Polusi Udara Jakarta - News

Kota Jakarta dan polusi udara  (Ilustrasi )

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan bahwa ada berbagai faktor penyebab polusi udara di Jakarta, baik yang bersifat alami maupun buatan manusia.

Faktor alami polusi udara meliputi perubahan musim, arah serta kecepatan angin, dan kondisi lanskap perkotaan di Jakarta. Kendali atas faktor-faktor alami ini terbatas.

Di sisi lain, faktor buatan polusi udara bisa disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti sektor transportasi, industri, kegiatan rumah tangga, dan pembakaran sampah.

Baca Juga: MA Langsungkan Seleksi Calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

Direktur Pengendalian Pencemaran Udara KLHK, Luckmi Purwandari, menjelaskan bahwa dari sejumlah riset dalam beberapa tahun terakhir, polusi udara utama di Jakarta disebabkan oleh emisi dari sektor transportasi, diikuti oleh sektor industri.

Lebih lanjut, Luckmi menegaskan bahwa polusi udara di Jakarta tidak berasal dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara, dan bahwa citra satelit yang menunjukkan PLTU sebagai sumber polusi adalah tidak benar.

Namun demikian, terdapat pihak yang mencoba memanfaatkan isu polusi udara di Jakarta untuk keuntungan pribadi.

Pakar kebijakan publik, Trubus Rahardiansyah, juga berpendapat bahwa masalah pembakaran sampah merupakan salah satu penyebab polusi udara di Jakarta.

Baca Juga: Eksekutor Kejari Jakarta Utara Ringkus Buronan di Pati, Jawa Tengah

Trubus mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk serius dalam mencegah praktik pembakaran sampah ini.

Trubus juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembakaran sampah dan agar pengelola tempat pembuangan sampah tidak membakar sampah.

Edukasi terkait bahaya pembakaran sampah perlu dilakukan oleh Pemprov DKI.

Selain itu, Trubus mendorong pemerintah daerah DKI Jakarta untuk menerapkan uji emisi guna mengatasi polusi udara.

Menurutnya, meskipun ada aturan hukum terkait uji emisi, pelaksanaannya masih kurang serius.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat