unescoworldheritagesites.com

Menko Airlangga: Laju Penularan Makin Tinggi, Pemerintah Siapkan Antisipasi Lonjakan Kasus - News

Menko Airlangga Hartarto. (YouTube Sekretariat Presiden.)

JAKARTA: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto mengatakan Angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Indonesia terus mengalami kenaikan, yang menunjukkan bahwa laju penularan semakin tinggi. Masyarakat pun diminta tetap tenang dan tidak panik karena pemerintah terus melakukan antisipasi lonjakan kasus.

Menko Airlangga menyampaikan hal itu dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual, Senin (14/2/2022).

“Pada sepekan terakhir ini, Rt naik lebih tinggi menjadi 1,13 dan terjadi kenaikan di seluruh pulau. Pemerintah akan terus memantau dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi agar hal ini dapat diantisipasi lebih lanjut,” tutur Airlangga dalam tayangan di kanal YouTube Sekratariat Presiden.

Baca Juga: Kasus Harian Enam Provinsi Lampaui Puncak Delta, Menkes: BOR RS Masih Terkendali

Menko Airlangga menjelaskan untuk proporsi kasus aktif di luar Jawa Bali masih relatif rendah, yaitu 49.166 kasus atau 13,9% dari kasus aktif nasional (352.839 kasus). Namun, sejak 24 Januari 2022 mengalami lonjakan signifikan.

"Tren Kasus Harian dan Perawatan Rumah Sakit (RS) di 10 provinsi dengan kasus tertinggi, menunjukkan walau terjadi peningkatan kasus yang cukup tajam, namun perawatan di RS masih relatif rendah," katanya.

Sedangkan di 15 kabupaten/kota luar Jawa Bali dengan kasus tertinggi juga menunjukkan hal yang sama. Meskipun lonjakan kasus cukup tinggi (bahkan 4 kabupaten/kota sudah lebih tinggi dibandingkan saat periode Delta), namun perawatan di RS masih relatif lebih rendah dan terkendali.

Baca Juga: Covid-19 RI, 24 Februari: 36.501 Kasus Baru, Sembuh 13.338, Meninggal 145

Rasio Keterisian Tempat Tidur (BOR) Nasional masih berada di angka 30,52%. Sedangkan untuk BOR seluruh Provinsi di Luar Jawa Bali < 20%, kecuali di Sumatera Selatan (30%), Papua Barat (25%), Kalimantan Selatan (23%), Sulawesi Utara (23%), dan Bengkulu (21%).

"Untuk mengantisipasi penambahan kasus yang lebih tinggi di Luar Jawa Bali, akan dilakukan aktivasi fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter)," ungkap Airlangga yang Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali

Menurut Airlangga, saat ini kapasitas Isoter di luar Jawa Bali sebanyak 30.547 TT (Tempat Tidur) dan terisi hanya 879 TT atau BOR sebesar 2,88%. Pihaknya pun telah meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan Isoter, dengan antisipasi kapasitas 2-3 kali lipat dibandingkan saat lonjakan Delta, sekitar 61.094 hingga 91.641 TT, sebagai langkah mitigasi di luar Jawa-Bali ke depan.

Baca Juga: Melonjak, Angka Kematian Akibat Omicron di Jawa Tengah

Perpanjangan PPKM Luar Jawa-Bali

Berdasarkan hasil evaluasi selama dua minggu terakhir ini, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang periode pelaksanaan PPKM selama 14 hari ke depan di 386 Kabupaten/ Kota luar Jawa-Bali, 15-28 Februari 2022.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat