: Semua personel BPBD di Jateng diminta selalu siaga bencana. Termasuk Dinas terkait, juga diingatkan untuk rutin patroli memantau daerah rawan bencana serta mengurangi tidur.
"Semua harus standby. Kawan-kawan BPBD terus memantau titik-titik rawan dan kurangi tidur. Cek terus kondisinya, kalau terjadi bencana selamatkan manusianya. Setelah itu, koordinasikan dengan bagian teknis," tegas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kamis (17/3/2022).
Dikatakan, kondisi bencana di Jateng saat ini memang sudah berangsur membaik. Beberapa daerah yang terkena banjir kemarin, sudah mulai surut dan pengungsi sudah kembali ke rumah.
"Logistik juga siap. Tapi saya minta tetap siaga karena potensi bencana masih ada," jelasnya.
Saat mengecek banjir di Purworejo, Banyumas dan Kebumen, Ganjar mendapat informasi curah hujan sangat tinggi. Bahkan kategorinya sudah masuk ekstrem, karena lebih dari 200 mm.
Baca Juga: Program Bantuan Sembako Di Jateng Tersalur 98 Persen
"Hal itu membuat beberapa tanggul jebol. Maka saya minta bantuan Bupati/Wali Kota untuk patroli sungai-sungai yang ada di wilayahnya. Kalau ada titik rawan, harus segera komunikasi dengan BBWS sebagai pemegang kewenangan agar dicarikan solusi," ucapnya.
Beberapa tanggul yang jebol, juga akan segera diperbaiki. Saat banjir surut dan hujan reda, maka lokasi titik tanggul jebol akan diperbaiki secara permanen oleh BBWS.
"Titik rawan lainnya, yang sifatnya darurat otomatis harus dilakukan secara bersama-sama. Inilah pentingnya patroli sungai oleh jajaran Pemkab," katanya.
Ganjar juga terus mengimbau agar semua pihak mencermati laporan BMKG. Semua informasi harus dipantau tiap hari dan disampaikan pada masyarakat.
Baca Juga: Diaspora Jateng Sukses Bikin Sepeda Listrik Dan Kriya Dari Sampah
"Kita harus siaga, meski kita harpus harmoni dengan alam, tapi teknologi pengetahuan yang ada mesti kita optimalkan. InsyaAllah kawan-kawan di Jateng semua siap," pungkasnya.***