: Saat ini perkembangan digitalisasi sangat cepat, tetapi masih terbatas di kota-kota besar. Padahal digitalisasi sangat penting dibawa ke daerah agar bisa menikmati kemudahan dalam beraktivitas.
Bicara digitalisasi, tidak lepas dari financial technology (fintech), insurance technology (insurtech), education technology (edutech), regulatory technology (regtech), dan masih banyak lagi.
Hal ini dikatakan Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Informatika Kadin Indonesia, Firlie H. Ganinduto, di sela-sela pelaksanaan Digitalisasi Nusantara Expo dan Summit (DNES) 2022 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Kamis (31/3/2022).
"Jadi macam-macam manfaatnya dan harus dinikmati masyarakat nusantara. Harus ada beberapa hal yang harus dilaksanakan atau dibangun karena kalau hanya fokus konten tanpa infrastuktur yang baik maka percuma," jelas Firlie yang juga Wakil Sekretaris Jenderal II AFTECH itu.
Lebih lanjut Firlie mengatakan digitalisasi ini sangat penting dibawa ke daerah bukan hanya untuk meningkatkan perekonomian tetapi juga pelayanan.
Kota Solo menjadi salah satu daerah yang diproyeksikan untuk menjadi kota terintegrasi yang terkoneksi atau menjadi smart city. Hal ini juga yang menjadi alasan kenapa DNES ini dilaksanakan di Kota Solo.
"Karena Kota Solo menjadi salah satu kota yang dipimpin kepala daerah yang masih muda dan peduli terhadap teknologi. Maka kami membawa tekologi terbaik ke Solo, serta investor. Kemarin juga sudah bicara dengan pak wali (Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka)," jelasnya lagi.
Kota Solo akan menjadi kota terintegrasi menjadi smart city sehingga menjadi percontohan bagi kota lain. Pihaknya berharap hal tersebut didukung Pemkot Solo dan acara ini ada tindaklanjutnya.
Baca Juga: Punya Banyak Karya Batik, Paundra Akan Gelar Pameran Di Loji Gandrung
Sementara itu, dalam event yang membahas percepatan digitalisasi layanan keuangan daerah melalui fintech ini, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendagri) mencatat ada lebih dari 400 inovasi daerah yang berkaitan dengan peningkatan pelayanan masyarakat berbasis digital. Inovasi tersebut boleh dilakukan asal tujuannya memudahkan masyarakat mengakses pelayanan.
Menurut Direktur Pendapatan Daerah Ditjen Bina Keuda Kemendagri, Hendriwan, pemerintah telah menyiapkan jaringan-jaringan di pemerintahan daerah (pemda) bisa terbantu untuk percepatan digitalisasi dalam pengelolaan keuangan daerah.
"Ini jadi salah satu inovasi dalam rangka mengoptimalkan pendapatan daerah. Karena tidak bisa optimal kalau sarana prasarananya terbatas. Yang terpenting inovasi harus dituangkan dalam bentuk kebijakan," pungkasnya. ***