unescoworldheritagesites.com

Ramadan, Wartawan Ekonomi Binis Surabaya Bagi-bagi Bantuan Di Panti Asuhan - News

Komunitas wartawan saat membagikan bantuan di Panti Asuhan Al Ikhsan Surabaya


: Komunitas wartawan Ekonomi dan Bisnis (WEB) Surabaya memanfaatkan momen Ramadan 2022 untuk menyalurkan paket sembako dan tali asih kepada sejumlah panti asuhan di Surabaya. Ratusan bantuan paket sembako dari para sejumlah stakeholders itu diberikan kepada 3 panti asuhan.

Menurut Ketua Pelaksana Kegiatan Gebyar Amal Ramadan, Nova Ibnu, aksi bagi-bagi rejeki ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan komunitas wartawan. "Tahun ini kami membagikan bantuan 115 paket sembako di tiga panti asuhan," ujarnya, Minggu (17/4/2022).

Paket bantuan sembako yang diberikan wartawan pada Ramadan tahun ini diantaranya berupa beras, gula, teh dan sirup. Selain sembako ada pula uang tunai dan beberapa voucher belanja.

Baca Juga: Pak Ribut Dan April, Videonya Melejitkan Pendapatan Sang Guru Honorer

Pemberian bantuan itu diberikan atas dukungan Alfamidi, Auto2000, Pertamina Patra niaga, Smartfren, Indosat Oredoo Hutchison, YBM, PLN dan Bank Jatim.

Tiga panti asuhan yang dikunjungi diantaranya adalah Asuhan Darul Aitam di Jl. Raya Menganti Golongan 1, Panti Asuhan Al-Iksan di Simo Sidomulyo 5/26, dan Panti Asuhan Cahaya Insani di Gubeng kertajaya 3 no 3 Surabaya.

Pihaknya berharap, bantuan ini bisa membantu pemenuhan kebutuhan pokok bagi anak-anak di panti asuhan selama bulan Ramadan. Selain sembako, bantuan juga diberikan dalam bentuk uang tunai dan beberapa voucher belanja.

Baca Juga: Ade Armando Dibezuk Wantimpres, Riuh Dibahas Di Medsos

Ditemui usai menerima bantuan, Ketua Yayasan Al Ikhsan, Muhibin bersyukur menjadi salah yang mendapat perhatian dari kalangan wartawan. "Kami memang sempat mengalami masa-masa sulit saat pandemi," ujarnya.

Selama ini, yayasan yang merawat dan membiayai pendidikan untuk 43 anak asuh itu mengandalkan pemasukan dari para donator perorangan dan institusi.

Saat pandemi yang berimbas pada perekonomian, banyak donator perorangan yang mengurangi jumlah donasi dan bahkan tidak sedikit yang berhenti berdonasi. "Kalau institusi, ada juga yang mengurangi nilai bantuannya akibat pandemi," ujar pengelola Yayasan yang berdiri sejak 2001 tersebut.

 Baca Juga: Cerita Sepasang Kekasih Ukraina Ikuti Pelatihan Untuk Siap Perang

Padahal selain membiayai kebutuhan hidup para anak asuh, pihak yayasan juga harus menanggung biaya pendidikan anak-anak dari berbagai kota itu hingga bisa mandiri. "Di tempat kami semuanya sekolah dari TK sampai SMA. Bahkan ada 7 anak yang sekarang sudah kuliah," ujarnya.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat