unescoworldheritagesites.com

Belum Juga Longgarkan Aturan, Gibran Minta Ojo Kesusu Buka Masker - News

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka minta masyarakat tidak terburu-buru buka masker (Endang Kusumastuti)

 

: Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka belum juga mengendorkan aturan pemakaian masker di Kota Solo. Meskipun Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengeluarkan kebijakan pelonggaran pemakaian masker menyusul terus menurunnya angka kasus Covid-19 di Indonesia.

"Ojo kesusu (jangan terburu-buru) buka masker. Soalnya kalau sudah buka masker, uwong-uwong podo gampangke (orang-orang akan memudahkan)," ujar Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (25/5/2022).

Gibran menegaskan pemakaian nasker tetap wajib dipakai untuk anak-anak sekolah. Menurut putra sulung Presiden Joko Widodo itu, jika masyarakat menggampangkan akan menganggap virus Covid-19 sudah tidak ada lagi, maka mereka akan enggan untuk vaksin booster.

Baca Juga: Demi Konten Tiktok, Pemuda Ini Terpaksa Berurusan Dengan Polisi Karena Dinilai Membahayakan

"Saat ini pemakaian masker kan menjadi kebiasaan baik. Jadi sayang kalau dilepas. Pemakaian masker kan tidak hanya untuk mencegah virus Covid-19 tapi juga polusi dan penyakit lainnya," jelasnya.

Gibran minta masyarakat tidak lengah meskipun kasus Covid-19 di Kota Solo sudah sangat menurun bahkan hampir nol. Tetapi demi kesehatan diri sendiri, masyarakat tetap dihimbau mengenakan masker.

"Kita pengin mindset warga tetap waspada karena kita gak tahu serangan gelombang berikutnya seperti apa, atau penyakit apa lagi. Kita juga gak kaku-kaku banget kok," katanya.

Baca Juga: Seperangkat Alat Shalat Dan Jam Tangan, Jadi Mas Kawin Pernikahan Ketua MK-Idayati

Kekhawatiran adanya lonjakan kasus pascalebaran juga tidak terbukti. Penurunan angka kasus Covid-19 tersebut konsisten terjadi sejak awal bulan puasa lalu.

"Tapi jangan buru-buru buka masker. Anak-anak tetap wajib pakai masker karena ada beberapa guru yang belum divaksin," katanya lagi.

Gibran menyebut ada alasan mengapa mereka belum divaksin booster. Tetapi bukan karena alasan teknis, seperti jumlah vaksin yang terbatas.

Baca Juga: Di Pelatihan Sejuta Petani Dan Penyuluh, Kementan Latih Petani Akses KUR

"Alasannya lebih karena saat mau vaksin.booster mereka terkena Covid-19 jadi harus menunggu lebih lama untuk vaksin berikutnya," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat