unescoworldheritagesites.com

Waspadai Omicron Subvarian Baru, Presiden Imbau Setiap Acara Besar Wajib Gunakan Booster - News

Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Menko Ekonomi Airlangga Hartarto. (Tangkapan layar YouTube )

: Kasus Omicron subvarian terbaru BA.4 dan BA.5 telah masuk di Indonesia. Pemerintah pun terus mengamati munculnya kasus Covid-19 subvarian Omicron baru ini di Tanah Air.

Meskipun kasus positif masih terkendali, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi subvarian baru virus tersebut.

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Negara Jakarta, yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (13/6/2022).

Baca Juga: Menpora: Sosialisasi UU Keolahragaan Dilakukan Menyeluruh Di Tanah Air

“Bapak Presiden memberikan arahan ke kami bahwa lebih baik kita hati-hati. Karena, kewaspadaan kita, konservatifnya kita, sudah memberikan hasil bahwa kondisi penanganan pandemi di Indonesia termasuk yang relatif baik dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia,” ucap Menkes dalam tayangan video di YouTube Sekretariat Presiden.

Menurut Menkes, Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 menyebabkan kenaikan kasus di berbagai negara. Namun, varian tersebut memiliki tingkat kenaikan kasus, hospitalisasi, dan angka kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian Omicron awal.

“Kasus hospitalisasinya juga 1/3 dari kasus hospitalisasi Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematiannya 1/10 dari kasus kematian di Delta dan Omicron,” ungkap Menkes.

Baca Juga: Terdeteksi 8 Kasus Covid 19 Subvarian Omicron  BA.4 Dan BA.5 Di Indinesia

Menkes menjelaskan, berdasarkan indikator transmisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kondisi Covid-19 di Indonesia masih relatif baik dibandingkan negara lainnya. Standar WHO untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk, sementara Indonesia masih ada di angka 1 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.

“Positivity rate-nya juga WHO mengasih standar 5 persen, kita masih di angka 1,36 persen. Reproduction rate atau reproduksi efektif itu juga dikasih standarnya di atas 1, yang relatif perlu dimonitor kita masih di angka 1,” ujarnya.

Namun, Menkes menuturkan bahwa pemerintah akan terus berupaya mengantisipasi lonjakan kasus. Yaitu, dengan mengimbau masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi penguat (booster) dan disiplin dalam penggunaan masker.

Baca Juga: Diterima Menteri Agama, Yaqut Cholil Sebut PITI Mitra Strategis Pemerintah Membantu Umat

“Bapak Presiden juga memberikan arahan agar booster ini bisa mudah diterima oleh teman-teman. Setiap acara-acara besar kalau bisa diwajibkan untuk menggunakan booster. Sehingga, bisa memastikan teman-teman yang mengikuti acara dengan kerumunan besar itu relatif aman,” ungkapnya.

Lebih jauh Budi mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan juga akan kembali melakukan sero survei sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk ke depannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat