unescoworldheritagesites.com

Motivator JE Alias Julianto Eka Putra Pandai Mengelabui Banyak Orang - News

Motivator JE alias Julianto Eka Putra

: Motivator JE alias Julianto Eka Putra disebut Arist Merdeka Sirait, sudah berhasil mengelabui banyak kalangan. Terdakwa kasus pelecehan seksual terhadap para siswi di SMA SPI Kota Batu yang didirikannya itu bahkan penah menyandang penghargaan Kick Andy Heroes pada 2018 lalu.

Menurut Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dirinya bahkan sempat tak percaya saat pertama kali menerima pengaduan dari 2 gadis mantan siswa SMA SPI Kota Batu yang menjadi korban keganasan seksual Julianto Eka Putra ini.

"Saya tidak percaya. Tapi kedua pelapor itu terus meminta pertolongan (untuk membongkar kasus Julianto Eka Putra) sambil terus menangis," ujar Arist Merdeka Sirait seperti dilansir dari Podcast Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Komnas Perlindungan Anak Usul Cabut Predikat Kak Seto Sebagai Pelindung Anak Indonesia

Wajar bila di tak percaya. Karena Arist Merdeka Sirait sudah datang sendiri dan melihat langsung kondisi SMA SPI Kota yang saat itu terlihat sangat membantu pendidikan bagi keluarga miskin dan anak-anak yatim piatu.

Sama sepeti Andi F Noya dan Deddy Corbuzier yang pernah mewawancarai Julianto Eka Putra, dia menganggap motivator yang juga pendiri SMA SPI Kota Batu ini sebagai pahlawan. "Banyak yang tertipu. Seperti saya juga tertipu ke sana. Saya diapusi," ujarnya.

Arist Merdeka Sirait datang ke SMA SPI Kota Batu pada 2012 dan waktu itu memberikan kesan positif. Dia kagum dengan apa yang dilakukan Julianto Eka Putra terhadap para yatim piatu, keluarga miskin yang dididik menjadi enterpreuner dan menyediakan pendidikan layak dan gratis.

Baca Juga: Biodata Natalie Holscher Banyak Dicari Pasca Hapus Foto Kenangan Bersama Sule

Dalam pertemuan itu, Arist Merdeka Sirait juga menganggap Julianto Eka Putra sebagai sosok pahlawan (hero). Padahal, kasus pelecehan seksual yang dialami para siswanya itu sudah berlangsung sejak 2008.

Pengungkapan kasus itu berawal saat dua korban, datang melapor kepada dirinya di Jakarta. Keduanya memberikan dokumen dan menceritakan kronologis secara detil. Tentu saja Arist tak percaya.

Arist yang tidak tega melihat keduanya meminta bantuan penuh harap sambil terus menangis itu mulai melihat ada keseriusan. Dia kemudian memeriksa semua dokumen dan mencari informasi tanpa sepengetahuan pelapor.

Baca Juga: Ruben Onsu Didorong Sampai Jatuh, Tapi Sakitnya Tak Sebanding Akibat Serangan Mistik yang Dialaminya

Arist datang ke surabaya dan Kota Batu untuk menemui dsan mencari informasi dari para alumni SMA SPI Kota Batu. Selama dua bulan melakukan investigasi, dia menyimpulkan bahwa dokumen itu betul dan kasus pelecehan seksual yang menjadikan sejumlah siswa sekolah gratis itu sebagai pemuas nafsu Julianto Eka Putra itu, memang benar-benar terjadi.

Menurut Arist Merdeka Sirait, jumlah korban ulah bejat Julianto Eka Putra bukan hanya 14 pelapor yang sudah menjalani pemeriksaan itu saja. Bahkan dia menyebut ada sekitar 40 orang yang sudah melapor ke Polres Batu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat