: Kinerja penanganan stunting kabupaten Sorong tahun 2021 naik di urutan ke-4 se-Provinsi Papua Barat
Kinerja tersebut meningkat dari penanganan stunting tahun 2020 kabupaten Sorong berada pada urutan ke-7 di Papua Barat.
Kinerja tersebut disampaikan oleh MC Ny. Dean di depan Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Mosso S.Sos.,MM - Jumat (2/9/2022).
Baca Juga: Putri Candrawathi Ingin Akhiri Hidup
Ini. terungkap pada Rapat Rembuk Stunting kabupaten Sorong, Jumat di Hotel Sorong.
Terkait penanganan stunting di Kabupaten Sorong Kepala Baperlitbang, Ir. Marijce Watimena M.Si melaporkan secara detail.
"Ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang saya hormati PJ. Bupati Sorong, Pimpinan OPD, Narasumber serta seluruh kita yang hadir ditempat ini," katanya.
Watimena menjelaskan pentingnya komitmen bersama dalam kegiatan "Rembuk Stunting" di kabupaten Sorong.
Antara lain menganalisis dan menentukan program kegiatan yang diperioritaskan. Lalu menentukan lokasi.
Dan menentukan upaya perbaikan layanan. Untuk, meningkatkan akses rumah tangga 1.000 HPK terhadap intervensi Gizi Spesifik dan sensitif.
Baca Juga: Lirik Lagu Kokoro No Tomo - Mayumi Itsuwa
Melalui integrasi bersama ini pimpinan OPD diharapkan berkomitmen untuk dapat menurunkan stunting di kabupaten Sorong tahun 2022.
"Dari hasil pendataan kita yang diperoleh dari puskesmas-puskesmas yang ada diwilayah kabupaten Sorong. Sebanyak 551 orang jumlah balita (28.7%) dengan peringkat ke-4 di Papua Barat tahun 2021,"katanya.
Ini adalah tugas secara bersama-sama dalam menurunkan stunting. Dan ada beberapa kegiatan yang sudah dilakukan mulai dari pendataan stunting dan review kinerja tahunan.
Lokus stunting di kabupaten Sorong tahun 2022 terdapat di 7 distrik. Itu hasil pemetaan yang dilakukan oleh Tim ahli dari Makassar.
Di mana terhadap beberapa permasalahan yang ada di OPD sebagai penanggungjawab stunting perlu ada komitmen yang jelas.
Terkait penanganan stunting Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Moso, S.Sos., M.M sangat mendukung.
Menurut Mosso, generasi bangsa harus sehat dan produktif untuk menunjang kesuksesan bangsa.
Sebaliknya apabila generasi lahir dengan kekurangan atau stunting maka akan berdampak kepada bangsa dan negara.
Stunting merupakan masalah atau isu nasional yang menguras perhatian Pemerintah.
Baca Juga: Lirik Lagu Siapa Suruh Datang Jakarta - Melky Goeslaw
"Oleh karena itu saya diperintahkan oleh negara untuk bisa menurunkan stunting di kabupaten Sorong," kata Mosso.
Kita saat ini berada pada urutan ke-4 di Papua Barat.
Karena itu Bapak gubernur menugaskan saya menurunkan stunting dan tentu ini merupakan program kerja saya urutan Pertama," ujarnya.
Maka itu kepada pimpinan OPD dan semua stakeholder harus bisa memberikan dukungan. Pasalnya, ini semua adalah tanggung jawab bersama.
"Kerja keras kita semua kiranya dapat membawa hasil dalam penurunan
stunting," ujarnya.
Warga kabupaten Sorong harus bersepakat untuk melaksanakan aksi agar angka yang ada bisa naik ke peringkat 2 atau 1 pada 2023.
Serta di sini ada 4 kasus yang tersebar di beberapa Distrik dan kampung. Harus ditangani segera.
Kepada ketua-ketua Dharma Wanita dan organisasi lainnya harus terlibat dalam penurunan stunting ini.
" Selanjutnya bagi pimpinan OPD yang ada, minggu depan kita rapat kembali sebagai evaluasi. Dan kita juga akan rumuskan dalam aksi nyata untuk bisa menurunkan rangking atau jumlah 28,7 % tersebut.
Kepada Kabid kesehatan Penjabat Bupati minta data anak balita baik OAP dan Non OAP.
Khusus yang menderita stunting. Karena dengan data ini akan menjadi perhatian.
Baca Juga: Banjir Kembali Rendam Ribuan Rumah di Kota Sorong Sebelumnya Gubernur Perintah Tutup Galian C
Utamanya tolak ukur untuk terus bekerja dalam upaya penurunan stunting. Dan ini harus ada intervensi Gizi.
Ia berharap tahun 2023 pihaknya memperkecil angka stunting di kabupaten Sorong.
Pada kesempatan itu dilaksanakan penandatanganan berita acara oleh Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Moso, S.Sos., M.Si.
Diikuti oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Sorong. Asisten I. Kepala Baperlitbang selaku Koordinator dan Pimpinan OPD. Serta perwakilan puskesmas, akademisi, kepala distrik dan lurah-kampung.
Program - kegiatan Prioritas Percepatan dan penurunan stunting di kabupaten Sorong dilaksanakan oleh pimpinan OPD.
Yaitu:
a. Dinas Kesehatan
- Pemantauan status gizi diposyandu.
- Screening ibu hamil dengan KEK.
- Pembinaan BMT Lokal di Posyandu
- Pengadaan Susu balita dan Ibu Hamil.
- Pelacakan dan Konfirmasi Gizi Buruk.
b. Dinas P2KBP3A :
- Pemberian makanan tambahan pada murid TK/Paud.
- Sosialisasi kesehatan reproduksi dan Stunting bagi calon pengantin.
- Edukasi pengasuhan 1000 hari pertama kelahiran.
-Sosialisasi pembentukan pendamping keluarga.
Baca Juga: Berwisata di Bunaken Bisa Terpenuhi Kepuasan Refreshing Anda - Yacob Nauly
c. Dinas pemberdayaan masyarakat dan Kampung :
-Pembinaan Kader pembangunan Manusia di Kampung lokus dan non lokus.
-Rembuk Stunting tingkat Kampung.
-Penyusunan perbup konvergensi pencegahan dan penanggulangan Stunting ditingkat kampung.
d. Dinas perumahan dan kawasan pemukiman :
Program sanitasi Desa lokus dan non lokus.
e. Dinas PU :
Perluasan Spam jaringan perpipaan.
Program penyediaan air bersih berbasis masyarakat (Pamsimas). ***
Sumber: Rilis