: Wajah ceria terlihat dari ratusan warga penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Solo, Jawa Tengah. Hari ini, Kamis (8/9/2022), Kantor Pos Besar Solo mulai menyalurkan BLT BBM kepada sekitar 63.000 penerima manfaat.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 39. 613 diantaranya adalah warga Kota Solo. Sedangkan sisanya adalah warga luar Kota Solo yang daerahnya berbatasan langsung dengan Kota Solo. Untuk hari ini, Kantor Pos Besar hanya menyalurkan BLT untuk dua kelurahan yakni Kampung Baru dan Kauman.
"Senang banget dapat bantuan BLT, tidak boleh untuk beli rokok, gak boleh untuk minuman. Buat beli kebutuhan sehari-hari," ujar Sri Mulyono, warga Kampung Baru.
Baca Juga: Lirik Lagu Yalal Waton Karya KH Wahab Chasbullah
Pedagang kelontong itu mendapatkan bantuan tunai sebesar Rp500.000. Sebanyak Rp150.000 dari BLT BBM yang diberikan langsung untuk dua bulan sehingga totalnya Rp300.000 ditambah Rp200.000 untuk bantuan sembako.
"Dulu sudah pernah mendapatkan, kemarin didatangi dari petugas kelurahan untuk memberikan undangan datang hari ini ke kantor pos," jelasnya.
Perasaan senang juga diungkapkan warga Kampung Baru lainnya, Yati. Tetapi dia menyayangkan harus menunggu lebih dari 2 jam untuk bisa mendapatkan bantuan tunai tersebut.
"Sangat membantu sekali, apalagi saya orangtua tunggal suami saya sudah meninggal. Saya juga belum bekerja karena gak ada yang jagain anak," katanya.
Yati mengatakan dirinya baru mendapatkan undangan Rabu sore dari petugas kelurahan.
Sementara itu, menurut Kepala Kantor Pos Besar Solo, Muhammad Syarkawi mengatakan hari ini sebagai pembukaan penyaluran BLT baru dua kelurahan yang berada di dekat kantor pos. Yakni Kelurahan Kampung Baru dan Kauman.
"Penyaluram BLT kemarin ditunda karena ada tambahan dari Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp200.000 untuk bantuan sembako. Untuk BLT BBM besarnya Rp300.000 untuk 2 bulan," jelas Syarkawi.
Baca Juga: Wisata di Semarang Terbaru dan Paling Populer
Menurut Syarkawi, dari 63.000 an penerima manfaat BLT BBM tersebut kemungkinan masih bisa berubah. Karena ada perubahan data penerima manfaat, seperti sudah meninggal dan pindah alamat.