unescoworldheritagesites.com

Kasau Ajak Stakeholder Kedirgantaraan Eksplorasi Pemenuhan Teknologi Elektronika Penerbangan - News

Kepala Staf Angkatan Udra (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. (Foto: Dispenau)

: Kepala Staf Angkatan Udra (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., CFSA.,  mengajak segenap stakeholder kedirgantaraan tanah air, baik unsur pemerintahan, industri, dan akademisi, turut mengeksplorasi dan menentukan strategi, dalam memenuhi teknologi elektronika penerbangan yang dapat diterapkan TNI AU.

Hal ini disampaikan Kasau saat membuka Seminar Nasional TNI AU  2022 tentang Pengembangan Teknologi Elektronika Penerbangan, di Puri Ardhya Garini Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Pada seminar yang merupakan rangkaian peringatan HUT Komlekau tersebut, Kasau menilai, saat ini perkembangan teknologi elektronika kedirgantaraan begitu pesatnya, sehingga dapat dibandingkan dengan kapabilitas electronic warefare TNI AU saat ini.

Baca Juga: Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo Sampaikan Empat Pengembangan Utama dalam Pemanfaatan Ruang Angkasa

"Masih hangat dalam benak kita saat mengikuti Indo-Defence 2022 pada minggu lalu, kita menyaksikan betapa pesatnya teknologi elektronika di semua matra, dan khususnya bidang kedirgantaraan yang menjadi core business TNI AU," ujar Kasau

Tampil sebagai Keynote Speaker Menhan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto. Menhan RI mengatakan, kekuatan pertahanan udara di masa mendatang memiliki tantangan yang sangat luar biasa. Menhan RI berharap TNI AU mampu menghadapi sistem perang udara yang terus mengalami perubahan seiring dengan cepatnya perkembangan dunia teknologi saat ini.

Mènhan RI juga menyikapi konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia. Disampaikannya, konflik tersebut adalah sebuah peristiwa yang harus diambil pembelajaran bagi kekuatan pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga: Kasau Tegaskan Perkembangan Lingkungan Strategis Menuntut Militer Lakukan Transformasi

Menhan menilai Ukraina berhasil memberikan pembelajaran, bahwa kekuatan pesawat nirawak atau UAV yang memiliki kemampuan membawa rudal-rudal mematikan dapat melakukan serangan ke titik-titik pertahanan Rusia.

"Kita harus mengerahkan taktik teknologi dan kemampuan kumpulan drone dalam jumlah besar, drone Kamikaze dan sistem sistem otonomus, sistem-sistem robotik di udara dan di laut dan di darat," ujar Menhan RI

Seminar Nasional TNI AU 2022 dibagi dalam tiga sesi dan menghadirkan enam nara sumber, yaitu Gubernur Lemhannas RI Andi Widjayanto, MSc, Gubernur Lemhannas RI yang memaparkan  Karakteristik perang modern dan kemajuan teknologi elektronika penerbangan serta pengaruhnya terhadap peningkatan intensitas ancaman udara.

 

Selanjutnya Prof. Yosaphat Tetuko, tentang Perkembangan Teknologi Satelit, UAV dan Drone dan implikasinya terhadap keamanan nasional dan Marsekal Pertama TNI Ir. Teguh Dharmawan, M.T., Kadisinfolahtaau dengan paparan berjudul Terobosan Program TNI AU dalam memanfaatkan kemajuan teknologi elektronika penerbangan guna mendukung pengembangan kekuatan dan kemampuan operasional Alutsista TNI AU untuk menghadapi ancaman udara pada era perang modern.

Narasumber selanjutnya adalah Marsda TNI (Pur) Dr. Gita Amperiawan, Dirut PTDI dengan paparan berjudul Membangun kemandirian Industri Pertahanan dan strategi PT DI dalam memodernisasi pesawat TNI AU sesuai perkembangan teknologi elektronika penerbangan, Marsekal Madya TNI Donny Ermawan, M.D.S, Sekjen Kementrian Pertahanan RI tentang Arah dan Kebijakan Pembangunan Kekuatan Udara dalam Sistem Pertahanan Negara Indonesia guna menghadapi ancaman pada Era Perang Modern dan Dr. Ir. Hasto Kristiyanto., M.M., IPU., dengan paparan berjudul Pembangunan Postur Udara Masa Depan Atas Cara Pandang Geopolitik Soekarno.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat