unescoworldheritagesites.com

36 CPMI NTB Dipulangkan dan Tak Direspons, Ini Sanggahan Pemprov - News

Kadis nakertrans NTb Gde Putu Ariadi (kiri) (Suara Karya/Istimewa)

: Kepala Disnakertras NTB, Gede Putu Aryadi membantah informasi yang disampaikan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemenaker, Haiyani Rumondang dalam relisnya yang menyebutkan bahwa pemulangan 36 CPMI asal NTB karena tidak ada respon dari Pemda NTB. Menurut Gde informasi itu tidaklah benar.

“Bahkan informasi pemulangan Calon Pekerja Migran Indonesdia (CPMI) justru mendapatkan infonya dari Disnaker Jatim, yang meminta Pemda NTB agar memulangkan CPMI asal NTB hasil penangkapan Tim Binwas Kemenaker,” kata Gde Senin, (6/2).

Dikatakan, bahkan begitu ada pemberitahuan terkait pemulangan CPMI ini pihaknya langsung menelpon Direktur Pembinaan dan Pengawasan (Binwas), agar memulangkan hasil Sidaknya, dan berkoordinasi dengan Satgas di Dirjen Binapenta. Jadi tidak benar Pemda tak merespon. Pemda secepatnya merespon.

 

Baca Juga: Menaker Terima Kunjungan Mendagri Malaysia, Bahas Pelindungan PMI Sektor Domestik

Ia menanadaskan, penangkapan dan pencegahan sudah sering dilakukan oleh Satgas Kemenaker yang ada dibawah Dirjen Binapenta dan BP2MI. Diharapkan kegiatan pencegahan yang dilakukan oleh Binwas, bisa dikoordinasikan dengan Satgas PPMI pusat dan daerah. Sehingga pihaknya di daerah mudah melakukan tindak lanjut, dan tidak terkesan saling menyalahkan seperti kasus yang terjadi di Jatim ini.

 

Baca Juga: PMI Nonprosedural, Kemnaker Serius Melakukan Pemberantasan

Ia juga menyebut, 51 warga NTB yang dicegah di Jatim, yang diduga akan diberangkatkan oleh pelaku dari Jakarta, bersama ratusan warga dari provinsi lainnya, 15 orang dicegah dan dipulangkan oleh Tim dari BP2MI dan 36 orang dicegah dan dipulangkan oleh Binwas Kemenaker, pihaknya sudah memulangkanya ke keluarganya masing-masing.

Dikatakan Gede, 36 CPMI yang sudah dipulangkan tersebut, berasal dari beberapa kabupaten/kota di NTB. Diantaranya 15 orang berasal dari Lombok Tengah, 5 orang dari Lombok Barat, 3 orang dari Kota Mataram, 4 orang dari Lombok Utara, 4 orang berasal dari Lombok Timur, 1 orang dari Dompu, dan 4 orang dari Sumbawa.

Ia berharap agar CPMI yang sudah dipulangkan tidak menempuh jalur non prosedural jika ingin bekerja ke luar negeri. “Jangan terbius janji calo yang mengajak berangkat secara non prosedural. Terlebih saat ini sudah dibuka untuk sektor domestik, di Arab Saudi. Kalau mau ke Arab Saudi, agar menghubungi perusahaan resmi yang sudah punya ijin rekrut dan job order. Jadi kami sudah arahkan ke perusahaan,” jelas Gde. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat