: Langkah pemerintah memajukan dan menambah cuti bersama Lebaran 2023 dari 21-26 April 2023 menjadi 19-25 April 2023 patut diapresiasi. Dengan pemajuan dan penambahan cuti bersama tersebut, kini, total libur Lebaran menjadi 7 hari.
Baca Juga: 5 Shio Yang Dianggap Paling Beruntung Dan Selalu Berhasil, Apa Saja Shionya?
Warga masyarakat luas tentu senang dan bergembira karena bisa lebih leluasa menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah yang jatuh pada 22-23 April 2023. Apalagi, bagi masyarakat perkotaan yang ingin berlebaran sembari mengunjungi sanak saudara di kampung halaman masing-masing.
Perubahan dan penambahan cuti bersama itu membuat persiapan dan pengaturan jadwal mudik Lebaran menjadi lebih enak. Masyarakat tidak dibuat spaneng dan stress lantaran keterbatasan waktu yang mepet menghadapi prosesi mudik Lebaran.
Perubahan dan penambahan cuti bersama Lebaran 2023 diputuskan dalam rapat terbatas mengenai persiapan arus mudik yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Baca Juga: MasterChef Indonesia Season 10 Grand Final, Siapakah Yang Menjadi Juaranya?
Bagaimanapun keputusan tersebut cukup masuk akal. Memajukan awal libur cuti bersama selama dua hari sembari mengurangi satu hari pada akhir, yang diusulkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Kapolri Jenderal Pol Sigit Listyo Prabowo itu, sangat penting demi pertimbangan manajemen arus mudik.
Pasalnya, pemudik jadi memiliki kesempatan lebih panjang, empat hari untuk bisa mulai mudik dari hari Selasa tanggal 18 April sore, Rabu (19 April), Kamis (20 April), hingga Jumat (21 April) sebelum hari 'H' Lebaran, Sabtu-Minggu (22-23 April).
Sedangkan untuk arus balik, mereka bisa pulang hari Senin (24 April), tapi bagi mereka yang berkeinginan melakukan cuti tambahan bisa sampai hari Minggu (30 April) hingga Senin (1 Mei), bertepatan dengan Hari Buruh.
Sementara dengan konfigurasi cuti bersama yang lama, ada potensi penumpukan arus mudik luar biasa pada tanggal 21 April 2023. Memang, berdasarkan kalkulasi Kemenhub, secara tradisional keinginan mudik tinggi sekali dengan volume yang cukup besar.
Tingginya potensi pergerakan masyarakat untuk mudik tahun ini, tak terlepas karena sudah tidak ada lagi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pasca pandemi Covid-19.
Dhus, kalau cuti dimulai tanggal 21 April maka semua pemudik akan tertuju pada hari yang sama pada tanggal tersebut hingga potensi terjadinya penumpukan yang luar biasa tak bisa dihindarkan.
Baca Juga: HIKMAH RAMADHAN: Janji Kemenangan