unescoworldheritagesites.com

Yok Ayo Mudik Lebaran Bersilaturahmi Sekaligus Berkongsi Investasi Bersama Keluarga - News

Wartawan senior Suara Karya.id Wilmar Pasaribu

 

Oleh Wilmar Pasaribu

Ramadan 2023 sebentar lagi tiba. Kali ini terasa lebih masyuk dan fantastis. Boleh jadi karena dua kali Lebaran sebelumnya tidak bisa dirayakan sepuasnya karena dihadang Covid-19 dengan berbagai varian-variannya.

Kefantastisan Lebaran 2023 ini tampak pula dari angka pemudik atau warga yang bakal libur. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut jumlah pemudik untuk seluruh Indonesia Lebaran 2023 ini diperkirakan mencapai 124 juta jiwa.

Pemudik yang mencapai hampir 50 persen penduduk Indonesia ini sebagian besar dari sejumlah kota di Tanah Air berlibur, mudik atau pulang ke kampung halaman bisa juga tanah kelahiran sejenak bersamaan libur panjang Lebaran.

Dengan jumlah pemudik sebanyak itu bisa dibayangkan keramaian-keramaian bahkan juga hiruk-pikuk atau mendadak kota sejumlah desa di berbagai pelosok Tanah Air. Bisa saja suatu desa yang sebelumnya jarang dilintasi mobil pribadi, eh eh kala Lebaran mendadak terparkir di depan rumah penduduk setempat mobil-mobil pribadi dengan pelat dari berbagai daerah lain.

Pesta mudik Lebaran yang sudah mentradisi tentu saja kental dengan berbungkus silaturahmi berlangsung meriah. Tempat-tempat wisata setempat menjadi ramai penuh sesak sekaligus menjadi ajang unjuk gigi keberhasilan perantau masing-masing.

Baca Juga: Sambut Lebaran 1444 H Polri Mulai Matangkan Rekayasa Jalur Mudik

Pemudik atau perantaunya sendiri sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan segala kemampuan finansialnya.  Agar jangan sampai dianggap keluarga itu kurang greget oleh keluarga pemudik lain tetangga atau sedesanya, maka keluarga yang ketempatan acara mudik keluarga tersebut adakalanya juga punya persiapan tersendiri.

Sudah direncanakan dan diflot anggarannya, maka mari kita habiskan selagi masih ada. Kalau kita asumsikan, untuk setiap orang pemudik rata-rata menghabiskan Rp 750 ribu bahkan mungkin sampai Rp 1 juta atau lebih lagi  maka itu berarti triliunan, puluhan triliun bahkan mungkin saja sampai ratusan triliunan rupiah dihabiskan untuk kebutuhan konsumtif termasuk juga konsumeris hanya sekali Lebaran.

Pemudik kembali ke perantauan atau kotanya sebatas untuk ongkos saja. Tidak menjadi masalah memang. Iya bekerja dan mencari lagi lagi untuk mudik liburan lagi lagi.

Keluarga yang ditinggalkan di kampung pun sudah merasa bangga dan bahagia menjadi ketempatan berkumpul sanak saudara dan famili menjalin serta mempererat tali silaturahmi. Pengeluaran lebih dari biasanya tidak masalah, yang penting keluarganya tidak dipandang sebelah mata oleh tetangga atau warga desanya. Ayo kerja, kerja ngumpul-ngumpul jalin tali silaturahmi lagi.

Suasana desa yang tadinya mendadak kota kembali sepi. Tiada tanda-tanda bahwa desa itu sebelumnya hiruk-pikuk pemudik. Nyaris tiada yang tersisa, setiap sudut nyaris kosong melompong. Hanya bekas cetakan ban mobil-mobil pemudik masih tercetak di tanah di halaman rumah. Itu pun bakal segera tergerus kala turun hujan.

semangat mudik tetap meninggi kendati himpitan ekonomi masih begitu terasa
semangat mudik tetap meninggi kendati himpitan ekonomi masih begitu terasa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat