unescoworldheritagesites.com

Tajuk Aksi Demo Kenaikan Harga BBM Marak, Berjuang untuk Siapa? - News

Aksi Demo Kenaikan Harga BBM Marak, Berjuang untuk Siapa? (Tangkapan layar televisi nasional)

: Mengapa demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus berlanjut? Sebenarnya siapa yang paling dirugikan dengan kenaikan harga BBM tersebut?

Dua pertanyaan di atas saling berkaitan. Karena, logikanya, pihak yang dirugikan-lah sejatinya yang paling relevan melakukan protes menolak kenaikan harga BBM.

Masalahnya, benarkah mereka yang melakukan aksi protes kenaikan harga BBM tersebut benar-benar mewakili pihak-pihak yang dirugikan akibat penyesuaian harga BBM yang baru?

Baca Juga: Shin Tae-yong Optimistis Timnas U 20 Lolos ke Uzbekistan

Sebagaimana diketahui, pemerintah akhirnya mengambil opsi menaikkan atau menyesuaikan harga BBM per 3 September 2022. Penyesuaian ini menjadi pilihan terakhir yang terpaksa ditempuh agar tidak menyulitkan keuangan negara.

Harga Pertalite yang semula Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Penyesuaian harga BBM ini sebenarnya masih jauh dari harga riil keekonomian Pertalite sebesar Rp14.450 per liter, Solar (Rp13.950 per liter), dan Pertamax (Rp17.500 per liter).

Baca Juga: Ketum Hipakad Hariara Tambunan Kecam Keras Effendi Simbolon, Minta Tarik Pernyataan Mendeskreditkan TNI

Pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM karena subsidi harga BBM yang besar mencapai Rp502 triliun dan bisa membengkak hingga Rp700 triliun, selama ini nyatanya banyak dinikmati orang-orang mampu dan tidak tepat sasaran.

Khusus Pertalite bahkan 86 persen penggunanya yakni kalangan rumah tangga, 80 persennya merupakan kelompok mampu. Sedangkan untuk solar bahkan sampai 95 persen digunakan oleh kelompok mampu.

Oleh sebab itu, yang dirugikan secara langsung dari kenaikan harga BBM, sebenarnya jelas orang-orang mampu ini yang sebelumnya biasa mendapat subsidi harga saat membeli BBM.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan - KONI Sepakat Beri Perlindungan Sosial Ketenagakerjaan Untuk Para Atlet

Kalau selama ini mereka yang sebagian besar para pemilik mobil biasa menikmati harga BBM subsidi secara murah-meriah dari dana APBN, namun kini harus dipangkas.

Sebagian anggaran subsidi tersebut kemudian digunakan untuk membantu orang-orang kategori kurang mampu yang benar-benar membutuhkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat