: Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menegaskan bahwa wajar jika Erick Thohir bereaksi sebagai seorang Menteri BUMN, saat hasil kerjanya diperdebatkan.
Menurut Ujang, pemimpin yang tangguh adalah yang selalu pasang badan mempertahankan legacy - nya.
Terlebih lagi, kata Ujang, yang dipertahankan Erick Thohir adalah hasil kerjanya selama menjalankan tugas sebagai pembantu Presiden.
"Hampir 5 tahun Erick memimpin BUMN dan itu tidaklah mudah, mengelola mega korporasi yang sekarang sudah berkontribusi kepada negara melalui dividen sekitar Rp 82 triliun, terbesar sepanjang sejarah," urai Ujang saat dihubungi di Jakarta, Rabu (7 Februari 2024).
Belum lagi, kata Ujang, Erick juga telah melakukan penyelamatan BUMN yang merugi. BUMN itu pun merupakan warisan masa lalu, mulai dari Maskapai Garuda Indonesia, Krakatau Steel, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), hingga Pupuk.
Baca Juga: Kasus Kematian Anak Artis Tamara Tyasmara, Polisi Tangkap Kekasih Tamara di Kediamannya
Erick juga, menurut Ujang, ada saat memimpin penyelesaian proyek - proyek strategis BUMN yang 'mangkrak' akibat kesalahan perencanaan dan pengelolaan proyek yang keliru.
"Erick tidak pernah menyalahkan kebijakan masa lalu, tetapi Erick lebih memilih ambil inisitatif problem solving dan tuntas," ujar Ujang.
Kemudian, Ujang menekankan, "Sebagai orang yang sudah membangun hasil karya di BUMN, (lalu Erick) mendapat jejak digital sebuah statement dalam sebuah forum paslon, wajar kiranya jika (Erick) bereaksi," ujar Ujang.
Ujang menyayangkan perdebatannya malah menjauh dari substansi yang paling penting, yaitu menyehatkan BUMN agar semakin kuat. Yang terjadi, kata Ujang, justru terjadi serangan kepada Erick menggunakan narasi yang jauh dari substansi terpentingnya.
"Ada apa timses dan Gus Imin terlalu reaktif menyerang Erick? Mengapa paslon tidak fokus kepada content - nya saja, yaitu bagaimana membuat laba BUMN naik 2-3x lipat dari sekarang dan bagaimana konstribusi BUMN lebih kuat lagi untuk rakyat," kata Ujang.
Dia mengapresiasi lahirnya Peraturan Menteri BUMN Nomor 05 tahun 2022 Tentang Penerapan Manajemen Risiko oleh BUMN. Aturan inilah yang membuat mitra binaan UMKM naik kelas, hingga diatas 7 persen pertahun. Itu, kata Ujang, jelas merupakan kontribusi langsung yang tidak terbantahkan.
"Nah silahkan AMIN, jika punya ide program lebih baik lagi. Jadi marilah kita fokus kepada program cerdas dan strategi korporasi daripada sekedar memainkan isu politik dan saling menyerang pepesan kosong," tegas Ujang.