unescoworldheritagesites.com

Jokowi Tak Merapat ke Golkar tapi Ingin Pimpin Gabungan Partai-Partai Pro Pemerintah? - News

Jokowi Tak Merapat ke Golkar tapi Ingin Pimpin Gabungan Partai-Partai Pro Pemerintah (Tangkapan layar Instagram)

: Jawaban Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan bernada guyon saat menanggapi isu soal dirinya akan bergabung ke Partai Golkar, menimbulkan spekulasi antara iya dan tidak, antara mengiyakan atau menolak.

Namun, naga-naganya Jokowi cenderung ingin menegaskan penolakannya dengan mengatakan 'tidak'. Presiden ke-7 RI ini memberikan sinyal 'tidak' akan berlabuh ke Partai Golkar, paling tidak dalam waktu dekat ini.

"Saya setiap hari masuk Istana," kata Jokowi di Mabes TNI, kawasan Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (28/2/2024) sambil berlalu dari awak media, terlihat dalam tayangan video di Youtube dan menyebar ke media-media online.

Baca Juga: Tenaga Perawat, Kemnaker Tindaklanjuti Kerja Sama Pengiriman ke Jerman

Arti kata-kata tersebut dengan jelas bahwa Jokowi tidak akan bergabung ke Partai Golkar tetapi akan tetap masuk Istana sebagai Presiden RI sampai akhir jabatannya, 20 Oktober 2024 mendatang.

Spekulasi ini hampir sama dengan pendapat politikus Partai Golkar Bahlil Lahadalia. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ini mengaku tidak mendengar isu Jokowi akan merapat ke Golkar, selain meyakini bahwa Jokowi tetap menjadi Presiden RI sampai pelantikan presiden baru terpilih, Oktober nanti.

Memang, tak hanya di belakangan ini saja posisi Jokowi dianggap merapat ke Partai Golkar. Jokowi pernah menunjukkan gelagat yang tak biasa dengan memakai dasi kuning saat hendak bertolak ke Jepang, 16 Desember 2023. Spekulasi yang berkembang waktu itu, Jokowi merasa nyaman.dengan Golkar sehingga diisukan akan merapat ke Beringin.

Baca Juga: Adu Data: Kadar Bromat Produk Market Leader Ternyata 2 Kali Lebih Besar dari Le Minerale

Apalagi, Jokowi terlihat antusias saat menghadiri HUT Partai Golkar. Dalam berbagai kesempatan, Jokowi pun terlihat akrab dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Keduanya bahkan berkomunikasi secara intens, baik sebelum maupun setelah Pilpres 2024.

Dari kedekatan mereka, pernyataan Ketum Golkar Airlangga Hartarto rasa-rasanya tepat sekali dan dapat dijadikan acuan bahwa Presiden Jokowi adalah tokoh nasional yang dimiliki semua partai.

“Pak Jokowi kan tokoh nasional, jadi dia milik semua partai,” ujar Airlangga, yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/2/2024).

Baca Juga: Australia Siapkan Kejutan, Bawa Naoya Inoue Bertarung Lawan Sam Goodman di Australia

Golkar sendiri tentu menyambut baik jika Jokowi benar-benar ingin merapat ke partai berlambang Beringin itu. Masalahnya, apa benar Jokowi bersedia bergabung di Golkar karena kelas Jokowi bukan milik satu partai, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tetapi sudah dimiliki semua partai.

Memang, hubungan Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merenggang karena perbedaan arah dukungan di Pilpres 2024. Gap kerenggangan mereka bahkan kian nyata saat suara PDIP di Pemilu kali ini turun dibanding 2019. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat