unescoworldheritagesites.com

Ketua Dewan Pembina Yamsi Sebut Pelaksanaan Pemilu Serentak di Bekasi Terburuk Sepanjang Sejarah - News

Pelaksanaan Pileg 2024 serentak di Kota Bekasi Terburuk sepanjang sejarah.

   

 

: Tak dapat dibantahkan bahwa pelaksanaan pemilihan legislatif (Pileg) Serentak 2024, dinilai oleh Dewan Penasehat Yayasan Marhaen Sejahtera Indoneasia (Yamsi) Ricky Tambunan, paling terburuk sepanjang sejarah di Kota Bekasi.

Karena itulah, Ricky Tambunan secara terbuka   mendesak KPU Kota Bekasi, membuka kembali atau rekapitulasi suara ulang di semua daerah pemilihan (Dapil) di Kota Bekasi. Malah, bukan cuma di Dapil 1 yang meliputi Kecamatan Bekasi Timur dan Bekasi Selatan.

“Ayo, kita minta agar semua hasil Pleno di PPK semua Dapil dibuka kembali oleh Pleno KPUD. Kenapa? Ya, karena ada dugaan antara PPK dengan oknum Komisioner KPUD Kota Bekasi yang diduga bermain kotor. Modusnya dengan menaikkan suara Caleg guna merebut sisa suara,” ucap Ricky Tambunan melalui keterangan resmi yang diterima wartawan, Selasa sore (4/3/2024).

Baca Juga: Rapat Pleno Hari Kedua, KPU Kota Bekasi Temukan Kesalahan Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

Lebih lanjut dijelaskan bahwa berdasarkan informasi dan data, diduga ada oknum Caleg dipush untuk terbanyak meraih suara dengan memasukkan suara dari Caleg lain se-partai politik kepada Caleg tersebut.

Juga termasuk suara dari partai kecil yang tak punya saksi, baik di TPS maupun di PPK.

“Malah ada dugaan kuat, antara Rp500 juta sampai Rp 1 miliar dari PPK sampai ke oknum Komisioner. Dan, kita juga menemukan ada penjualan C Hasil di kisaran Rp  80 sampai Rp 100 juta untuk 5 Dapil, di 12 Kecamatan dan 56 Kelurahan,” ucap mantan pengurus DPC PDIP Kota Bekasi itu.

Baca Juga: KPU Bekasi: Logistik TPS Baru Capai 90 Persen

 

Masih menurut Ricky Tambunan, seyogyanya agar menghindari kecurigaan karena kasus di Dapil 1, juga ada baiknya Pleno KPUD Kota Bekasi membuka kembali Dapil 1 atau perhitungan suara di Kecamatan.

“Kondisinya, karena Pileg serentak tahun 2024 ini adalah Pileg yang paling buruk pelaksanaannya di Kota Bekasi. Dari situ, kita berharap besar, agar aparat hukum berani menindak temuan di Dapil 1,” ucapnya.***

 Baca Juga: Sedot Anggaran Rp92 Miliar, Kesiapan KPU Kota Bekasi di Pilkada November 2024

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat