unescoworldheritagesites.com

Tsyakuran HUT Ke-23, SPPSI Jakarta Santuni Anak Yatim - News

SPPSI Jakarta menggelar tsyakuran HUT ke 23

 

: Serikat Pekerja Pertamina Seluruh Indonesia (SPPSI) menggelar acara bertajuk Tasyakuran HUT Ke-23 SPPSI Jakarta dan Buka Bersama dilanjutkan dengan pemberian santunan anak yatim dari Yayasan Anak Yatim Al-Huda Kwitang, Jakarta Pusat, di lantai 7 Gedung Kwarnas Pramuka,  Jumat (22/3/2024).

Pada acara ini dihadiri segenap pengurus SPPSI Jakarta, termasuk Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), dan aktivis lainnya.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemberian santunan kepada anak yatim, pekerja pendukung perusahaan seperti sekuriti, tukang parkir, cleaning service, dan lainnya.

Baca Juga: SPPSI Jakarta Berharap Rezim Pemerintah Baru Tunjuk Komisaris Pertamina Orang Internal

Pada kegiatan itu SPPSI menyoroti pergantian pemerintahan yang biasanya disusul oleh pergantian pimpinan di Perusahaan Tambang Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina), diharapkan sosok yang bakal memimpin perusahaan milik negara tersebut punya keahlian khusus di bidang pertambangan.

Siapapun orangnya, baik dari dalam atau luar perusahaan, yang penting mumpuni. Hal itu disampaikan pengurus Serikat Pekerja Pertamina Seluruh Indonesia (SPPSI) Jakarta pada acara Ngobrol Santai (Ngobras) Bersama Wartawan di kantornya Jl Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (22/3).

Acara Ngobras merupakan salah satu rangkaian acara perayaan HUT Ke-23 SPPSI Jakarta.

Baca Juga: Serikat Pekerja, Agar Utamakan Hubungan Industrial Pancasila

"Siapapun sosok yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menduduki pimpinan Pertamina, kami siap bekerja sama,” kata Ketum SPPSI Jakarta Mohammad Anis didampingi sejumlah pengurus.

Menurutnya meskipun organisasi pekerja yang dipimpinnya siap untuk bekerja sama, namun pihaknya juga berharap sosok pemimpin masa depan harus bisa membesarkan dan menyatukan perusahaan pelat merah tersebut.

"Pemimpin masa depan diharapkan dapat mempersatukan anak-anak perusahaan sehingga Pertamina menjadi makin besar dan diberi kewenangan sebagai operator sekaligus regulator. Sejak Pertamina cuma berwenang sebagai operator, maka fungsinya tidak efektif dan tidak efisien,” kata Anis.

Baca Juga: Anis Dan Babe Idin Tanam Bambu Di Hutan Kota Sangga Buana

Jika Pertamina dipercaya sebagai operator dan regulator, pengelolaan hasil tambang dari hulu hingga hilir akan lebih efektif dan efisien.

Diharapkan pemerintahan baru nantinya dapat mengakomodasi aspirasi pekerja sebagaimana yang diserukan oleh SPPSI Jakarta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat