unescoworldheritagesites.com

Sentilan Anies ke Menko Sekadar Mengingatkan Komitmen Kita pada Konstitusi - News

Luhut vs Anies (Ist)

: Bakal Capres koalisi perubahan Anies Baswedan tidak lagi bermain pada narasi-narasi aman. Kini mantan Gubernur DKI tersebut mulai berani menyentil tokoh-tokoh politik dan pejabat negara. Baru-baru ini Anies menyentil Menko yang ngotot menarasikan ubah konstitusi.

Anies menyebut ada menko yang kerap menarasikan ubah konstitusi dengan bahasa-bahasa perpanjangan masa jabatan presiden atau presiden 3 periode. Meski tidak menyebut nama, sepertinya sasaran tembak Anies kepada Luhut Binsar Panjaitan.

Partai Demokrat yang tergabung dalam koalisi pendukung Anies menilai rakyat sudah tahu siapa Menko yang disinggung Anies.

"Soal siapa Menko yang dimaksud Pak Anies, tidak perlu disebut. Rakyat sudah mengetahui. Media juga saya kira cukup memiliki sumber daya merunut jejak digital informasi untuk mengungkap siapa yang dimaksud Pak Anies," kata Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution kepada wartawan, Jumat (17/3/2023).

Baca Juga: Anies Baswedan Bersama Gibran Sarapan Bareng, Bahas Masalah Kota

Syahrial menegaskan Demokrat setuju dengan Anies Baswedan. Dia mengatakan perbuatan para pejabat publik yang secara terang-terangan ingin mengubah konstitusi tidak bisa dibiarkan.

"Manakala pihak-pihak yang berani secara terbuka mengemukakan sikap inkonstitusional di ruang publik mendapatkan proteksi, maka rakyat tidak boleh diam. Memang perlu langkah besar dari semua pihak untuk terus menyuarakan dan mengingatkan pemerintahan mana pun yang selalu mengedepankan cara-cara kekuasaan," ucapnya.

Syahrial menilai cara Anies Baswedan yang tidak menyebut nama Menko yang dimaksud sudah benar. Itu, kata dia, menunjukkan tingginya etika Anies Baswedan.

Baca Juga: Menko Luhut Jadi Sasaran Tembak Anies, Katanya Ingin Ubah Konstitusi

Seperti diketahui, merujuk pada rekam jejak digital manuver politik tahun 2022 lalu, nama Menko Luhut Binsar Pandjaitan tergolong cukup terbuka dan intens menyampaikan ide-ide penundaan pemilu hingga gagasan perpanjangan masa jabatan Presiden. Saat itu Luhut mengklaim lewat Big Data yang dimilikinya bahwa rakyat menghendaki Jokowi lanjut memerpanjang jabatan atau jadi presiden 3 periode.

Pakar politik dari Universitas Paramadina Khoirul Umam menyebut dimatanya Anies hanya sekadar memberi peringatan politik.

"Statement Anies ini bisa dimaknai sebagai peringatan politik, kepada para jaringan rival dan kompetitornya, untuk tetap taat berkonstitusi dan tidak memainkan konstitusi sesuai dengan selera kepentingannya," kata Umam.

"Di sini, Anies mencoba mengambil poin politik di tengah perdebatan tunda Pemilu yang mensyaratkan amandemen konstitusi negara, di mana pandangannya selaras dengan sikap tegas Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demorkat Susilo Bambang Yudhoyono," ujar dia.

Sebelumnya, Anies Baswedan menyebut ada Menko secara terang-terangan bicara perubahan konstitusi. Dia tak pernah membayangkan pernyataan itu disampaikan di hadapan publik secara terbuka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat