: Ade Armando sebut Ganjar Pranowo teken kontrak politik dengan PDIP terkait pemilihan menteri.
Ganjar Pranowo bakal calon presiden (bacapres) yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), disebut telah menandatangani kontrak politik dengan partai berlambang banteng tersebut terkait penunjukan menteri.
Kontroversi ini bermula dari cuitan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, di Twitter yang mengklaim mendapatkan informasi mengenai kontrak politik di balik langkah PDIP memilih Ganjar sebagai calon presiden.
Dikutip dari beragam sumber, Ganjar Pranowo turut memberikan respons yang normatif terkait isu kontrak politik dengan PDIP yang menyangkut posisi menteri.
Menurut Ganjar, keputusan mengenai posisi tersebut merupakan hak prerogatif.
"Kabinet, ya, ditentukan oleh presiden. Wong prerogatif,"ujar Ganjar singkat setelah bertemu dengan calon Pekerjaan Migran Indonesia di Kantor Disnakertrans Jateng, Semarang.
Cuitan yang diposting oleh politikus sekaligus calon legislatif (caleg) PSI, Ade Armando, menimbulkan perbincangan di kalangan publik di lini masa Twitter.
Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi di Ditjen Perkeretaapian Kemenhub segera Digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta
Menurut Ade, jika Ganjar terpilih sebagai Presiden RI dalam Pemilihan Presiden 2024, maka penunjukan menteri yang akan mendampinginya dalam kabinet akan ditentukan berdasarkan persetujuan dari PDIP.
Ade juga mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap kontrak seperti itu.
Ade Armando diketahui telah memposting cuitan mengenai informasi tersebut. Ade meminta agar informasi yang diperolehnya dapat diklarifikasi.
Ia berharap bahwa informasi tersebut adalah tidak benar.
Baca Juga: Spesifikasi Dan Harga OPPO A15s Dengan RAM 6GB Dan ROM 128GB Dibandrol Dengan 1Jutaan Aja