unescoworldheritagesites.com

Internalisasi Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Warga Negara Digital, Seperti Apa? - News

Kementerian Kominfo dan DPR menyelenggarakan seminar online dengan tema yang diangkat “Internalisasi Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Warga Negara Digital (Digital Citizenship) (istimewa )

 

: Kementerian Kominfo bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyelenggarakan seminar online bertema “Internalisasi Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Warga Negara Digital (Digital Citizenship)”. Ada tiga pembicara yaitu Dr. Abdul Kharis Almasyhari yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Prof DR Kalamullah Ramli selaku Pakar Teknologi dan Informasi, dan Rosnendya Yudha Wiguna, SH selaku Penulis Buku "Pancasila Panduan Ideal Generasi Milenial”.

Seminar yang diselenggarakan pada hari Jumat, (16/6/2023) melalui platform zoom meeting merupakan dukungan Kominfo terhadap Program Seminar Merajut Nusantara. Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat agar mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana cara melindungi rekam jejak digital pada perkembangan teknologi saat ini.

Dalam paparannya Kharis menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia sudah seharusnya menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam bermedia sosial. Sebagai warga negara digital implementasi nilai-nilai tersebut harus benar-benar mengambil rujukan dari sejarah bagaimana Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menghindari perbedaan penafsiran yang sangat subjektif atau yang dipengaruhi oleh latar belakang penulis.

Baca Juga: 204,7 Juta Pengguna Internet, Indonesia Berada di Peringkat 53 Literasi Digital dari 63 Negara

" Pancasila sebagai dasar negara bangsa, masing-masing sila dalam Pancasila tersebut dapat diambil sikap atau nilai kepribadian bagi seseorang. Mulai dari sikap yang didasari oleh nilai-nilai agama, sikap beradab dengan penuh sopan santun, sikap mendukung terciptanya persatuan, sikap jiwa penuh hikmah untuk kebaikan bersama, dan juga sikap adil untuk bertoleransi sesama masyarakat Indonesia. " kata Kharis.

Narasumber kedua yaitu Kalamullah Ramli selaku Pakar Teknologi dan Informasi menyampaikan pemerintah Indonesia sudah bertekad dan mendukung digitalisasi di Indonesia melalui percepatan pembangunan infrastruktur digital atau mempercepat transformasi digital.

Baca Juga: Program Webinar Kementerian Kominfo dan DPR: Cara Mudah dan Nyaman Jualan Online, Seperti Apa?

Percepatan transformasi digital ini memberikan dampak yang positif juga terhadap perkembangan ekonomi dunia digital yang didukung oleh sektor industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik dan kimia. Di samping itu perkembangan digital ini juga membawa risiko tersendiri mulai dari mempengaruhi pola pikir, lingkungan digital yang tidak sehat, penyalahgunaan media sosial untuk membagikan konten negatif agar viral secara instan, serta kemunculan kejahatan baru yang bersifat digital seperti fenomena hikikomori, fear missing out, isolasi dan adiksi serta bisa kehilangan harga dan jati diri seseorang.

Untuk itu sebagai masyarakat digital kita harus waspada terhadap kejahatan digital dan sebagai masyarakat Indonesia jadikanlah Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai rambu dalam bermedia sosial.

Implementasikanlah nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika tersebut sehingga dapat menjadi benteng yang kuat dalam berkomunikasi di dunia digital.

Narasumber ketiga Rosnendya Yudha Wiguna, SH selaku Penulis Buku "Pancasila Panduan Ideal Generasi Milenial” menyebutkan bahwa di dunia yang serba digital ini menjadikan komunikasi dan arus informasi menjadi sangat bebas sehingga tidak ada batasan.

Bagi masyarakat Indonesia yang majemuk ini komunikasi yang bebas tersebut telah memunculkan kekhawatiran akan risiko penyebaran konten negatif serta pesan provokasi dan ujaran kebencian yang dapat menimbulkan konflik dan pemicu perpecahan. Untuk itu sudah seharusnya kita kembali menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai acuan nilai kepribadian bangsa sehingga nilai-nilai negatif lainnya akan tersingkir. Mari terus internalisasi nilai Pancasila dalam semangat Bhineka Tunggal Ika.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat