: Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (Hipakad) Hariara Tambunan dan jajarannya bersilaturahmi dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membicarakan penguatan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan semakin berkualitas.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau lebih akrab dipanggil Bamsoet menerima sahabat dan kolega sejak lama tersebut membicarakan penguatan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan agar lebih berkualitas dan membumi, khususnya di keluarga TNI AD (Tentara Nasional Indonesi) dan Angkatan Darat. Dimana Hipakad adalah anak-anak binaan dari Mabes TNI dan Mabes TNI AD.
Bamsoet mengharapkan Hipakad lebih proaktif dan lebih kreatif menyampaikan 4 Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI di kalangan keluarga TNI AD. Karena dari lingkup kecil keluarga justru yang paten dan mudah nilai-nilai kebangsaan tersebut terserap dengan baik secara genuine.
"Saya meyakini Hipakad dengan anggota dan keluarga TNI AD yang berjumlah jutaan orang akan menjadi source yang luar biasa dalam mensosialisasikan 4 Pilar Bangsa lebih efektif dan lebih mudah diterima, dipahami serta di jalankan oleh mereka. Tanpa diperlukan acara yang formalistik, justru Hipakad yang berada di tengah-tengah masyarakat lebih alami masuk di benak masyarakat," ujar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menerima audiensi Pengurus DPP Hipakad yang diketuai Hariara Tambunan di ruang Ketua MPR RI, Komplek Parlemen Senayan, di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (20/7/2023).
Menurut Ketua Umum Hipakad Hariara Tambunan, organisasi masyarakat yang dia pimpin berdiri sejak 2017 tersebut akan kembali mengikuti sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan oleh MPR RI dalam waktu dekat yang diiikuti oleh seluruh Kader Hipakad seluruh Indonesia yang akan digelar di Jakarta.
Menurut Ketua Umum Hipakad Hariara Tambunan, organisasi masyarakat yang dia pimpin berdiri sejak 2017 tersebut akan kembali mengikuti sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan oleh MPR RI dalam waktu dekat yang diiikuti oleh seluruh Kader Hipakad seluruh Indonesia yang akan digelar di Jakarta.
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebelumnya, kata Hariara, telah pernah diikuti kader-kader Hipakad saat era Ketua MPR RI Almarhum Taufik Kiemas, juga saat Ketua DPD RI Irman Gusman, dan ketika DPD RI dipimpin Oesman Odang.
Untuk itu, kata Hariara, pihaknya perlu menghadap Ketua MPR RI Bambang Soesatyo untuk mendapat arahan dan koordinasi lebih mantap agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar, bermakna, dan bermanfaat. Tidak Hanya untuk Hipakad, tetapi juga bermanfaat untuk masyarakat luas.
Menurut dia, Hipakad yang berdiri sejak 2017, dalam perjalanannya telah mengikuti aturan dan perundang-undangan yang berlaku berdasarkan undang-undang Ormas dan telah terdaftar di Kemendagri serta telah memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kemenkumham.
Untuk itu tidak ada pihak mana pun yang bisa mengklaim organisasi ini dengan nama yang sama selain Hipakad di bawah kepemimpinan Hariara Tambunan.
Hariara juga menegaskan bahwa hingga saat sekarang kepengurusan Hipakad sudah terbentuk hingga tingkat kelurahan dan diimbau agar seluruh keluarga TNI AD di seluruh wilayah Nusantara ikut bergabung dan menjadi bagian dari Hipakad.
Hariara menuturkan pada kesempatan itu, Ketua MPR RI berpesan agar Hipakad tetap menjadi organisasi yang kuat, kompak, dan solid secara internal serta semakin dekat dengan rakyat karena sering membantu memberikan solusi bagi persoalan masyarakat, memberikan wawasan kebangsaan dan terus mencintai Indonesia serta menjaga NKRI.
Hipakad, kata Hariara juga tegak lurus dengan Pimpinan TNI AD sesuai dengan semboyan satu jiwa, satu korsa, dan satu komando mendukung program-program Pemerintah Joko Widodo dan Ma'ruf Amin untuk kesejahteraan bangsa.
"Ketua MPR RI, Mas Bambang Soesatyo meminta Hipakad menjadi organisasi keluarga besar TNI AD yang solid dan kompak. Berperan aktif dalam kegiatan di lingkungan masyarakat dalam aksi-aksi sosial kemasyarakatan. Kepercayaan dari keluarga TNI AD menjadi modal yang sangat berharga untuk terus dan tetap mendukung program-program pemerintahan yang sah secara konstitusi yang sesuai dengan tujuan berbangsa dan bernegara seperti yang tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945," jelas Hariara menirukan pesan Ketua MPR RI.
Pada kesempatan itu, Hariara juga menginginkan sosialiasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI juga makin massif melibatkan generasi milenial, generasi Z dan Y sebagai penentu Indonesia di masa datang, dimana generasi ini adalah 90 persen pengguna Internet atau informasi teknologi berbasis digital.
"Saya sampaikan ke beliau MPR RI harus memiliki metode dan formula penyampaian 4 Pilar Kebangsaan yang lebih menarik, diterima, dipahami, dan selanjutnya diamalkan oleh generasi milenial sehingga mereka bisa membentengi diri dari ancaman dan serangan kabar-kabar hoaks dari semua lini platform digital, yang tidak bertanggung jawab untuk memecah belah persatuan bangsa," ungkap Tokoh Pemuda Nasional ini.
Hipakad dengan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan terus membantu mengimbau, dan mengedukasi kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita hoaks yang tidak produktif dan saling mrngadu-domba masyarakat dan pemerintah.
Dalam audiensi tersebut Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Hipakad semakin aktif dan gerak cepat (gercep) mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan di kalangan keluarga dan putra-putri TNI AD sehingga Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI makin membumi di tengah-tengah masyarakat.
Bambang Soesatyo kembali mengingatkan bahwa kondisi Indonesia sekarang dan pada masa penjajahan bisa jadi sama ketika kekayaan alam yang begitu melimpah tetap menjadi incaran bangsa-bangsa lain dan kepentingan yang ingin menguasai dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan Piagam PBB
"Kita selalu mengingatkan di masa lalu, Indonesia menjadi rebutan bangsa-bangsa besar karena memiliki kekayaan rempah-rempah. Para penjajah memanfaatkan tingkat heterogenitas bangsa Indonesia yang tinggi dengan melancarkan politik devide et Impera, politik pecah belah atau adu domba, untuk membuat bangsa Indonesia terpecah sehingga bisa menguasai rempah-rempah dengan mudah. Sedangkan di masa kini, bangsa Indonesia tetap menjadi rebutan karena memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat besar. Antara lain, nikel terbesar pertama dunia, batu bara terbesar ke-2 dunia, emas terbesar ke-6 dunia, tembaga terbesar ke-7 dunia serta gas alam terbesar ke-13 dunia," urai Bamsoet
Dengan jumlah penduduk lebih dari 273 juta jiwa, terdiri dari 1.340 suku yang memiliki 733 bahasa, serta menganut 6 agama serta puluhan aliran kepercayaan, urai Bamsoet, menjadi faktor sosiologis yang menempatkan tingkat heterogenitas bangsa Indonesia sangat tinggi.
Ditambah posisi geografis yang strategis dalam lalu lintas kemaritiman, telah menempatkan NKRI sebagai magnet bagi berbagai kepentingan global sekaligus menempatkan Pertiwi pada posisi yang rentan dari ancaman perpecahan.
Baca Juga: Lirik Lagu Apuse Dan Terjemahannya
"Oleh karena itu, merawat persatuan dan kesatuan bangsa adalah diatas segalanya agar tak bisa diadu domba dan dipecah belah, merupakan sebuah keharusan dan kewajiban panggilan bela negara kepada para kader Hipakad seluruh Indonesia," tegas Ketua DPR RI ke-20 ini.
Adapun Pengurus DPP Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat yang hadir antara lain, Ketua Umum Hariara Tambunan, Sekjen M. Agus Miftah, Bendahara Umum M. Bowmen Marbun, Ketua I Bidang OKK Johanes Ratag, Ketua III Bidang Pemuda Hamka Yandu, Ketua V Bidang Hukum M. Iqbal Ramadhani, Ketua VI Bidang Pendidikan Muhammad Iqbal, Ketua VII Bidang Olahraga Herawati, dan Ketua VIII Bidang Perempuan Sofie Mandagi. ***