: Srikandi Partai Golkar Alia Noorayu Laksono menegaskan komitmennya bersama Satuan Karya (Satkar) Barisan Muda Kosgoro (BMK) 1957 DKI Jakarta untuk terus memberikan pengabdian terbaik kepada rakyat.
Penegasan tersebut disampaikannya saat membuka Pelatihan dan Pembekalan Satuan Satkar BMK1957 DKI Jakarta di The Forest, Kopo, Jawa Barat, Sabtu (5/8/2023).
Menurut Alia, cara memberikan pengabdian terbaik kepada rakyat adalah dimulai dengan mencintai Bangsa Indonesia secara mendalam.
Baca Juga: Apresiasi Indonesian Social Leaders Expo 2023 di UI: Menpora Dito Ingin Pemuda Bawa Perubahan
"Bangsa yang penuh ragam budaya dan bahasa ini bisa terus berjalan menjalani takdirnya karena mampu menyatukan keragaman dari berbagai perbedaan," ujar Bakal Caleg (Bacaleg) DPRD DKI Jakarta ini kepada di Jakarta, Senin (7/8/2023)
Seperti diketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar. Menjadi bangsa besar karena Indonesia merupakan bangsa yang mengedepankan kebudayaan. Sekali pun budaya dan bahasa yang beragam berada didalamnya, Bangsa Indonesia tetap satu bahasa. Bahasa yang diucapkan adalah Bahasa Indonesia.
"Bahasa Indonesia mempersatukan beragam budaya. Termasuk jumlah bahasa daerah di Indonesia sebanyak 718 bahasa, bisa menyepakati konsensus bangsa menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa," jelas Alia yang juga Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional Kemenpora ini.
Dalam kesempatan tersebut, Rudi Darmawanto sebagai salah satu pemateri dalam kegiatan Pelatihan dan Pembekalan Satkar BMK 1957 Provinsi DKI Jakarta Angkatan Pertama ini, juga memimpin Lagu Indonesia Pusaka dengan mengumandangkannya bersama 150 peserta yang sempat menggetarkan lokasi kegiatan di The Forest, Kopo, Jawa Barat.
Dinyanyikan secara kolektif oleh peserta membuat bangkitnya semangat dan kecintaan kepada Tanah Air semakin dalam.
Acara pelatihan dan pembekalan juga diselingi dengan diskusi yang dimoderatori Michael Simorangkir yang juga Wakil Ketua DPD BMK 1957 DKI Jakarta.
Pada kesempatan itu, Rudi Darmawanto melaporkan kegiatan Pelatihan dan Pembekalan Satkar BMK 1957 DKI Jakarta.
"Peserta didik angkatan pertama ini diisi oleh para pemuda dan pemudi terpilih yang berada di lingkungan DKI Jakarta khususnya Jakarta Timur dengan umur rata-rata 17 sampai 40 tahun. Mereka ini adalah kader Satkar BMK 1957 DKI Jakarta yang memiliki komitmen penuh untuk bermanfaat bagi masyarakat," tegas Rudy.
Hal tersebut terbukti dengan antusias yang tinggi peserta untuk mendapatkan informasi serta pengetahuan terkait organisasi yang akan mereka jalani dengan mengikuti setiap sesi materi yang begitu padat.
"Semangat yang tinggi diperlukan bagi para pemuda Indonesia khususnya kader Satkar BMK1957 DKI Jakarta. Dengan pengetahuan peserta didik yang akan didapatkan diharapkan kebanggaan akan negeri ini melalui Satkar BMK 1957 DKI Jakarta. Mereka juga dapat memberi semangat dan contoh bagi para pemuda-pemudi lainnya di DKI Jakarta. Khususnya di Jakarta Timur semakin menguatkan potensi pemuda untuk membangun negeri agar lebih baik lagi," ujar tokoh muda dan Pengurus PDK Kosgoro 1957 DKI Jakarta ini.
Rudy menyebut saat ini srikandi terbaik Partai Golkar yang akan diusung untuk mewakili suara pemuda DKI Jakarta khususnya yang lahir dari Jakarta Timur adalah Alia Noorayu Laksono dengan jargonnya #laksonokan.
“#laksonokan menjadi wadah bagi kebangkitan dan kemenangan pemuda di DKI Jakarta di Pemilu 2024. Melalui Satkar BMK 1957 DKI Jakarta telah siap memajukan bangsa ini yang diinisiasi tokoh muda dari Kosgoro 1957 Alia Noorayu Laksono," jelas Ketua Tim Pemenangan Alia Laksono ini.
Baca Juga: Menpora Dito Optimis Program Kewirausahaan Pemuda Tingkatkan indikator Indeks Pembangunan Pemuda
Alia Laksono yang pernah terpilih dalam ajang abang none DKI Jakarta ini akan mengikuti kompetisi dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 mewakili beberapa kecamatan di wilayah Jakarta Timur sebagai wakil rakyat di DPRD DKI Jakarta.
Kekuatan besar pemuda diharapkan akan muncul melalui kader-kader terbaik Satkar BMK 1957 DKI Jakarta dibawah komando Ketua BMK 1957 DKI Jakarta dan Sekretaris BMK 1957 DKI Jakarta Gary Haley.
Dari kegiatan pelatihan dan pembekalan Satkar Ulama BMK 1957 ini diharapkan, peserta tidak hanya memiliki jiwa dan raga yang kuat namun juga intelegensi yang mumpuni untuk membangun bangsa Indonesia melalui lingkungan terdekat dan terkecil yaitu lingkungan rumah, RT/RW, kelurahan, kecamatan, kota, provinsi bahkan tingkat nasional.
“Peran penting pemuda tidak harus berfikir terlalu jauh ke depan. Mulailah dari scoop terkecil kita melalui lingkungan keluarga dulu. Baru melangkah ke tingkatan lingkungan RT/RW, kelurahan, kecamatan, kota, provinsi hingga jenjang negara. Dimulai dari hal terkecil itulah yang akan menjadi fondasi yang kuat tercapainya harapan besar kita untuk bangsa ini”, pungkas Gary Haley. ***