unescoworldheritagesites.com

KTT G20 Di Bali, Sekjen Satkar Ulama Sampaikan  Selamat Dan Apresiasi  Kepada Presiden Jokowi - News

Sekjen Satkar Ulama HM Ashraf Ali

JAKARTA: Sekjen Satuan Karya (Satkar) Ulama HM Ashraf Ali menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi kepada Presiden Joko Wododo (Jokowi) atas kepercayaan dari kepala negara maju KTT G20 di mana Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah KTT G20 di Bali  pada 2022.

Menurut Ashraf Ali, kepercayaan kepada Presiden Jokowi itu melalui pemantauan dan pengamatan yang teliti atas keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19, dan upaya membangkitkan kembali ekonomi nasional yang terdampak penyebaran virus Corona Wuhan,  di mana negara-negara di dunia porak poranda, namun Indonesia tetap eksis, dan saat ini sudah mulai tumbuh.

"Satkar Ulama menyampaikan selamat dan apresiasi yang tinggi atas kepercayaan pemimpin negara-negara maju, untuk pertama kali Indonesia ditetapkan menjadi pre sidensi atau  tuan rumah KTT G20. Saya mengajak masyarakat luas untuk mendukung penuh penyelenggaraan event penting dan strategis itu," kata Ashraf Ali kepada , Selasa (2/11/2021).

Lebih lanjut politisi senior Partai Golkar ini menambahkan, keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 dan recovery  perekonomian Indonesia menjadi pertimbangan para kepala negara yang menunjuk Presiden Jokowi agar hajatan besar negara-negara maju itu digelar di Indo esia.

Seperti diketahui, pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia terpilih menjadi presidensi untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) atau KTT G20 pada 2022.

Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia memastikan terwujudnya diskusi permasalahan krusial dunia sekaligus berupaya mendapatkannya.

“Dalam sejarahnya, G20 memang berkontribusi menangani masalah ekonomi berbagai wilayah di dunia. Forum ini menjadi forum yang sangat efektif menyelesaikan permasalahan global seperti krisis keuangan yang dimotori oleh negara-negara perekonomian terbesar di dunia," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam keterangan tertulis, Senin (1/11/2021).

Sebelumnya, Presiden Jokowi menghadiri KTT G20 di Roma, Italia, Sabtu (30/10/2021). Fokus permasalahan yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah Covid-19 dan perubahan iklim. Lalu, apa itu G20?

Melansir dari laman Sherpa G20 Indonesia, G20 adalah kelompok informal yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa, serta pewakilan dari International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB).

Lebih lanjut, G20 menjadi forum ekonomi utama dunia yang mewakili sekitar 65 persen penduduk dunia, 79 persen perdagangan global, dan 85 persen perekonomian dunia.

Awalnya, G20 dibentuk karena komunitas internasional kecewa atas kegagalan Group of Seven (G7) mencari solusi dari permasalahan ekonomi global yang dihadapi saat itu. Negara yang bergabung dalam G7, antara lain Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. Ada pandangan bahwa negara-negara berpendapatan menengah dan negara yang memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik harus ikut serta dalam perundingan demi mencari solusi permasalahan ekonomi global. Lalu, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 mulai mengadakan pertemuan untuk membahas krisis keuangan global yang terjadi pada 1997-1999.

Hal ini terjadi berkat saran dari para Menteri Keuangan G7 pada 1999. Sejak saat itu, pertemuan tingkat Menteri Keuangan diadakan secara rutin pada musim gugur. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat