:Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menyelesaikan kunjungan bersejarah di dua negara yang sedang bertikai, yakni Ukraina dan Rusia.
Kunjungan di negara Eropa Timur ini telah menorehkan sejarah dalam periode pemerintahan yang kedua, sekaligus sebagai Ketua Presidensi G20. Jokowi mengunjungi kedua negara yang tengah bertikai itu dengan misi meretas jalan perdamaian.
Baca Juga: Jokowi Minta Jaminan Keamanan Rusia Bagi Pasokan Pangan Ukraina, Putin Puas Negosiasi RI-Rusia
Sebagai salah satu pemimpin negara di kawasan Asia, lebih khusus Asia Tenggara, lawatan Jokowi ke kedua negara itu dinilai sebagai terobosan.
Menurut Ketua TUJ Foundation Sweeta Melanie bangsa Indonesia harus memberikan apresiasi dan dukungan yang maksimal kepada diplomasi kemanusiaan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Ukraina dan Rusia.Joko Widodo di Ukraina dan Rusia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bertemu Presiden Putin di Kremlin, Siap Jembatani Komunikasi Rusia-Ukraina
" Kita harus memberikan dukungan, karena di tengah konflik yang memberikan pengaruh kepada kemanusian saat ini, sudah barang tentu banyak yang terganggu berbagai macam pasokan kebutuhan kehidupan karena dampak peperangan ini," kata Sweeta Melanie dalam keterangan tertulis yang diterima , Sabtu (2/7/2022).
Baca Juga: Airlangga: Presidensi G20 Indonesia Antisipasi Krisis Energi, Dukung Pemulihan Ekonomi Global
Melanie menegaskan,
"Pemimpin yang mengupayakan perdamaian dunia harus dan wajib kita dukung. Terutama karena hal ini dilakukan oleh Ketua G20 2022, Presiden Republik Indonesia. Kehadiran seluruh anggota G20 dalam pertemuan tahun ini merupakan tujuan yang sangat ideal dalam menjaga hubungan internasional."
Baca Juga: Presiden Jokowi Dari Ukraina Kembali Ke Polandia, Lanjut Ke Moskow
Ia menambahkan, misi diplomasi Presiden Joko Widodo merupakan langkah yang jitu dan tepat.
" Sebagai rakyat dan bangsa Indonesia, kita harus apresiasi setinggi tingginya karena memberikan harapan bagi Indonesia dan seluruh dunia. Selamat datang kembali di tanah air Bapak Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana," kata Melanie mengakhiri siaran persnya. ***