unescoworldheritagesites.com

Airlangga: Presidensi G20 Indonesia Antisipasi Krisis Energi, Dukung Pemulihan Ekonomi Global - News

Airlangga Hartarto  (Kemenko Ekonomi.)

: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis energi akibat perang Rusia-Ukraina, setiap negara termasuk di Eropa kini lebih mengutamakan energy security (ketahanan energi).

"Karena mereka akan mengalami musim dingin sehingga membutuhkan diversifikasi suplai energi dari Rusia, misalnya dalam bentuk LNG dan batu bara," kata Menko Airlangga dalam Live Special TV One yang mengambil tema G20, di Jakarta, Senin (27/6/2022).

Ketahanan energi adalah keterkaitan antara ketahanan nasional dan ketersediaan sumber daya alam untuk konsumsi energi.

Baca Juga: Daerah-daerah Menantikan Kehadiran Buku Panduan Permainan Korfball PP PKSI Untuk Persiapan PON 2024

Untuk memperkuat ketahanan energi maka persoalan transisi energi menjadi sangat penting.

Menko Airlangga mengatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia, salah satunya digunakan untuk mengenalkan skenario Indonesia dalam mencapai 
Net Zero Emission di tahun 2060.

Negara anggota G20 pun diimbau fokus pada sumber pendanaan untuk investasi pada transisi energi ke energi terbarukan.

Baca Juga: Ribuan Orang Gelar Demo Damai Minta Polri Dan Kejagung Proses Hukum Kasus Investasi Gagal Bayar Yang Mandek

“Ada semacam model yang sedang dibahas dengan ADB dan lembaga keuangan lain. Yakni, model yang akan optimal secara ekonomi untuk mempercepat transisi, terutama energi yang berbasis fosil, khususnya PLTU,” tutur Menko Airlangga.

Menurut Airlangga, dalam jangka menengah, energi terbarukan tetap penting. Indonesia tetap mendorongnya dengan berbagai kegiatan.

"Pemerintah juga akan memberikan insentif seperti insentif fiskal, sehingga proses transisi menuju energi terbarukan akan tercapai dalam waktu tak terlalu lama,” ucap Menko Airlangga.

Baca Juga: Belasan Hotel Di Solo Raya Dan Semarang Disiapkan Untuk Atlet ASEAN Para Games

Di sisi lain, dengan situasi seperti saat ini, dunia membutuhkan sumber pertumbuhan baru. Salah satu yang paling memungkinkan adalah melalui digitalisasi yang akan makin pesat pasca pandemi Covid-19 ini.

Apalagi, wilayah ASEAN memiliki potensi digitalisasi yang besar dan akan mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tingkat regional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat