: Wakil Bupati Kabupaten Puncak Pelinus Balinal membahas soal persatuan dan perdamaian saat memperingati Hari Ulang Tahun ASEAN yang ke-55.
Ia menegaskan, dua hal ini merupakan spirit dari dibentuknya ASEAN pada 8 Agustus 1967 lalu.
ASEAN bagi Pelinus merupakan simbol persatuan dari negara-negara Asia Tenggara. Simbol ini menunjukkan kepada setiap negara anggota ASEAN bahwa keterbatasan teritorial tidak menghalangi mereka untuk bersama-sama menghadapi tantangan yang ada.
Baca Juga: Sukses Gelar ASEAN Para Games, Ganjar Pranowo Indonesia Bukan Negara Sembarangan
“ASEAN saat ini sudah menginjak usia 55. Dalam perayaan ini, kita juga harus mengingat semangat awal dari dibentuknya organisasi tersebut, yaitu untuk kesepakatan dari negara-negara di Asia Tenggara untuk bersama-sama dan bergotong-royong dalam upaya mengentaskan segenap persoalan,” kata Pelinus, Senin (8/8/2022).
Ia juga menyinggung tentang tema HUT ASEAN kali ini, yaitu, stronger together. Bagi Pelinus, ini merupakan ultimatum untuk seluruh anggota ASEAN agar tetap menjaga persatuan dari setiap negara.
Pelinus juga menambahkan bahwa tantangan bagi negara-negara yang tergabung dalam organisasi ASEAN masih sangat banyak.
Baca Juga: Diikuti 11 Negara ASEAN, Solo Batik Carnival 2019 Dijamin Seru
Baik itu dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial.
Untuk itu menurutnya, perayaan ini harus menjadi pengingat tentang orientasi awal mengapa organisasi didirikan.
Dengan begitu, semangat persatuan untuk menciptakan perdamaian di Asia Tenggara seperti yang selalu diupayakan ASEAN selama ini, bisa terus berlangsung.
Baca Juga: AFF Bertemu Sekretariat ASEAN, Demi Piala Dunia 2034
“Perayaan HUT ASEAN yang diperingati setiap tanggal 8 Agustus ini harus menjadi pengingat bagi setiap anggota ASEAN untuk tetap bersatu dalam menciptakan perdamaian. Tantangan ASEAN saat ini masih banyak. Tetapi dengan bersatu, akan sangat mungkin untuk menyelesaikan setiap persoalan ini bersama-sama,” ucap Pelinus. ***