: RS EMC Cikarang kini telah berhasil melakukan operasi bypass jantung koroner atau dalam bahasa medis disebut operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) pada sejumlah pasien pria dengan tingkat keberhasilan 100% di wilayah Purwabeka Kabupaten Purwakarta, Karawang, dan Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Sekalipun belum banyak -masih 12 pasien penderita jantung koroner- yang berhasil ditangani untuk melayani ketiga kabupaten tersebut, achievement tim dokter bedah jantung RS EMC Cikarang setidaknya patut diacungi jempol.
Dokter Spesialis Jantung RS EMC Cikarang dr. Kabul Priyantoro, Sp.JP (K), FIHA mengungkapkan sebuah terobosan medis telah dilakukan Heart and Vascular Center RS EMC Cikarang milik grup EMC Healthcare ini dalam melakukan bedah jantung terbuka bagi para penderita gangguan jantung.
Baca Juga: Teknologi Modern FiLAC Kini Hadir di RS EMC Pulomas: Penyintas Fistula Ani Tak Perlu Cemas
Menurut Dokter Kabul, penyakit jantung saat ini menjadi penyebab utama kematian atau silent killer di seluruh dunia. Setidaknya, satu dari empat kematian orang di Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung.
“Penyakit jantung ditandai dengan penyempitan pembuluh darah serta disebabkan penumpukan plak di dinding arteri, sehingga terjadi penyumbatan pada arteri. Diperlukan penanganan yang cepat bagi penderita serangan jantung,” ujar dr. Kabul Priyantoro, Sp.JP (K), FIHA dalam acara Media Gathering bertajuk "Pelayanan Paripurna: Pemerataan Layanan Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah di Purwabeka" yang dihelat di Kawasan SCBD Kuningan, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Senada dengan koleganya, tim dokter dari Heart and Vascular Center RS EMC Cikarang dr. Marolop Pardede, Sp.BTKV, Subsp.VE (K), MH mengatakan testimoninya bahwa selama ini dirinya telah menjalankan prosedur operasi CABG.
Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) atau yang biasa dikenal dengan operasi bypass jantung merupakan salah satu prosedur operasi yang diperuntukkan untuk pengidap penyakit jantung koroner.
Operasi bedah jantung terbuka tersebut dilakukan di ruangan operasi RS EMC Cikarang yang dilengkapi sejumlah alat canggih heart and lung machine.
Perlu Atensi Lebih BPJS Kesehatan
Sementara, Direktur Rumah Sakit EMC Cikarang dr. Reni Fitriani menyatakan, pihaknya telah mewujudkan visi dan misinya dengan menghadirkan layanan terbaik dalam pelayanan kesehatan di RS EMC Cikarang, dengan service excellent melayani masyarakat di kawasan Purwabeka.
Dokter Reni tak memungkiri bahwa saat ini seiring dengan adanya layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan asuransi kesehatan lainnya, tindakan pemasangan ring jantung gawat darurat atau Intervensi koroner perkutan primer (IKPP), sudah merupakan hal yang lazim ditemui di lapangan.
“Kami di RS EMC Cikarang sendiri, telah tersedia pelayanan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, sehingga memudahkan para pasien di kawasan Purwabeka guna menjalani pengobatan maupun tindakan operasi jantung hingga kembali pulih," pungkas dr. Reni Fitriani.
Hanya saja seperti yang disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung Kabul Priyantoro, layanan JKN oleh BPJS Kesehatan belum sepenuhnya memberikan "lampu hijau" untuk tindakan bedah jantung yang diakibatkan penyumbatan darah atau operasi bypass jantung koroner. Padahal kemampuan sources dan resources di RS EMC Cikarang sangat mumpuni.
Hal ini yang disayangkan oleh Dokter Kabul dan koleganya di RS EMC Cikarang, mengapa BPJS Kesehatan belum tuntas meng-approve dalam meng-cover pembiayaan tindakan operasi bypass jantung koroner.
Padahal keinginan dan harapan para tim dokter bedah jantung di RS EMC Cikarang bisa memberikan pelayanan terbaik kepada pasien penderita jantung tanpa ada perbedaan atau perlakuan yang tidak setara atau equal.
"Saya tidak tahu mengapa pihak BPJS Kesehatan tidak gercep dan sat-set sat set (cepat bertindak-red) untuk meng-approve peng-coveran biaya untuk tindakan operasi bypass jantung koroner di rumah sakit kami. Padahal segala persyaratan menurut bagian manajemen RS sudah dipenuhi. Kami meminta atensi terhadap kendala hal ini," tandasnya.
Tentu saja Tim Dokter Ahli Bedah RS EMC Cikarang sangat menjunjung tinggi Sumpah Hipokrates sebagai insan di dunia kedokteran yang ingin membaktikan hidup mereka berguna bagi kepentingan perikemanusiaan dan menjalankan tugas sebagai dokter dengan cara terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat profesinya. ***