unescoworldheritagesites.com

PCI-IOSS Annual Meeting: Momentum Jadikan Indonesia Lokomotif Terdepan Kesehatan Bedah Tulang Belakang - News

dr Harmantya Mahadhipta, Sp.OT(K) selaku Ketua panitia penyelenggara Annual Meeting PCI-IOSS 2023 bersama Ketua PCI-IOSS Dr.dr. I Gusti Lanang N.A. Artha Wiguna, Sp.OT(K), dr. Yudha Mathan Sakti Sp.OT(K) berkomitmen menjadikan momentum ini sebagai lokomotif terdepan kesehatan bedah tulang belakang (AG Sofyan )

: Pedicle Club Indonesia-Indonesia Orthopaedic Sipine Society (PCI- IOSS) mendapatkan kepercayaan penuh menjadi tuan rumah pada acara tahunan ke 8 Association of South East Asian Nation Minimally Invasive Spine Surgical Techniques (Asean-MISST) yang berlangsung 27-29 Juli 2023, di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta.
 
PCI-IOSS Annual Meeting yang dihelat di Indonesia ini ingin dijadikan momentum, Indonesia sebagai lokomotif terdepan  kesehatan bedah tulang belakang.
 
Pertemuan internasional yang melibatkan ratusan dokter ahli bedah dan dokter spesialis tulang belakang yang tergabung dalam Komunitas Ahli Bedah Tulang Belakang dah sejumlah negara antusias menghadiri perhelatan Internasional Asean MISST and PCI-IOSS Annual Meeting 2023. 
 
 
Perhelatan para dokter ahli bedah tulang belakang Internasional ini mengusung tema “Current Strategies, Cutting Edges Technologies, and Novel Technologies in Spine Surgery”. Sebagai ajang peningkatan kompetensi berdasarkan penelitian serta menggunakan teknologi terbaru.
 
Perhelatan selama tiga hari ini mengundang dokter umum, residen, dokter orthopedi serta menghadirkan sebanyak 70 pembicara lokal dan mancanegara guna membagikan ilmu, pengetahuan serta wawasan terkait kesehatan tulang belakang dan berdiskusi seputar keahlian mereka.
 
Dokter Harmantya Mahadhipta, Sp.OT(K) selaku Ketua panitia penyelenggara Annual Meeting PCI-IOSS 2023, menjelaskan pertemuan dokter spesialis ortopedi dan bedah tulang belakang diawali sesi Cadaveric Workshop yaitu praktik bedah tulang belakang dengan instruktur ahli bedah tulang belakang dari mancanegara, bertempat Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
 
 
Kemudian dilanjutkan sesi publikasi hasil penelitian serta Special Session yang ditujukan bagi dokter umum dan dokter ortopedi mengambil tempat unik di studio sineplek CGV Grand Indonesia dengan sensasi lazimnya menonton film di bioskop atau layar lebar.
 
“Pada hari kedua digelar simposium dan Interactive Course Lecture yang diikuti para peserta sehingga dapat berbagi ilmu, bertanya serta berdiskusi dengan para dokter ortopedi dan spesialis tulang belakang dari berbagai daeran maupun mancanegara,” jelas Harmantya kepada wartawan di Studio CGV, Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (28/7/2023).
 
Hari ketiga merupakan annual meeting simposium dengan agenda melakukan penilaian terhadap sejumlah hasil penelitian terbaru teknik bedah tulang belakang serta pemanfaatannya, bagi para pasien yang dipresentasikan para dokter ahli mancanegara.
 
 
“Ajang ini menjadi sebuah pembuktian para dokter ahli dari mancanegara saling mengapresiasi penyelenggaraan annual meeting ini. Berkat kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak perlu statement bahwa kemampuan kami sebagai ahli ortopedi bedah tulang belakang tidak kaleng-kaleng,” tegasnya.
 
Sementara Ketua PCI-IOSS Dr.dr. I Gusti Lanang N.A. Artha Wiguna, Sp.OT(K)  mengatakan dengan jumlah yang tidak besar para dokter spesialis ortopedi bedah tulang belakang, karena memang untuk menjadi ahli ini tidak mudah dan termasuk sulit.
 
Namun agenda workshop ini menjadi sarana para dokter untuk dapat menimba ilmu serta meningkatkan kompetensinya dari dokter ahli mancanegara.
 
 
Dokter Lanang juga menyebut dukungan fasilitas dan alat kesehatan khusus bedah tulang belakang yang dimiliki sebagian besar rumah sakit di Indonesia masih terlalu minim.
 
Meski begitu, dia dan para koleganya sesama ahli ortopedi dan dokter bedah bedah tulang belakang tidak pantang menyerah untuk selalu meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya.
 
“Ajang workshop dan simposium selama tiga hari ini menjadi sebuah kesempatan emas untuk belajar bagi para dokter spesialis bedah bedah tulang belakang dan ortopedi menambah wawasan serta meningkatkan kompetensi khususnya pembedahan tulang belakang," ungkap dokter ahli bedah tulang belakang asal Bali ini.
 
 
Sedangkan dr. Yudha Mathan Sakti Sp.OT(K) menambahkan, selain dari peningkatan kompetensi bedah tulang belakang bagi para dokter, dalam momentum ini juga memberikan kaidah etika dan profesionalisme sejalan dengan proses arah berkembangnya dunia kedokteran.
 
"Hal ini sebagai bagian dari suprastruktur dengan mengutamakan pesan kekompakan dan kebersamaan dari berbagai stakeholder, sehingga tercapainya peningkatan pelayanan terhadap pasien," tuturnya.
 
Kerjasama ini telah dijalin dengan soliditas dalam ajang ini total ada 11 negara berpartisipasi antara lain: India, Singapura, Jepang, Jerman, Thailand, Korea Selatan, Malaysia, Piliphina, Indonesia, Belanda dan Perancis. 
 
 
“Saat ini telah kami memiliki 12 pusat pendidikan tulang belakang di seluruh Indonesia dengan menggaungkan statement Reason Knowledge We Are on The Map, sejajar dengan negara lainnya sehingga kami menjadi optimis Indonesia menjadi lokomotif terdepan terkait kesehatan bedah tulang belakang,” pungkas Dokter Yudha yang juga alumni UGM ini.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat