: Pandemi yang melanda dunia telah mengubah pola hidup masyarakat secara drastis, termasuk dalam hal pendidikan yang beralih dari luring menjadi daring. Perubahan ini membawa dampak signifikan terutama pada kesehatan mata anak-anak, di mana kelainan refraksi menjadi penyebab utama gangguan penglihatan.
Perilaku menggunakan gawai dalam waktu yang lama, terutama untuk kegiatan belajar daring, serta aktivitas dekat layar, telah menyebabkan peningkatan angka kejadian kelainan refraksi pada anak usia sekolah.
Fenomena ini mendorong perlunya upaya terintegrasi dari pemerintah, pemangku kepentingan, dan masyarakat.
Dalam rangka menanggulangi masalah ini, upaya deteksi dini gangguan penglihatan menjadi krusial. Pemeriksaan refraksi mata dan rehabilitasi penglihatan menjadi langkah-langkah penting. PT Migas Hulu JABAR ONWJ, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ, dan Yayasan Indonesia Melihat Nusantara turut berkolaborasi dalam memerangi peningkatan kelainan refraksi ini.
Sebagai bagian dari rangkaian World Sight Day 2023, mereka menggelar kegiatan SeeNergy Indonesia Melihat. Inisiatif ini mencakup deteksi dini, pemeriksaan refraksi mata, dan rehabilitasi penglihatan. Sebanyak 1.500 kacamata anti radiasi akan diberikan kepada pelajar SD di Jakarta Utara sebagai langkah konkrit dalam mendukung kesehatan mata anak-anak.
Kegiatan ini bukan hanya bentuk peran serta aktif kepedulian, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab sosial lingkungan dari PT Migas Hulu JABAR ONWJ, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ, dan Yayasan Indonesia Melihat Nusantara.
Baca Juga: Drakor My Demon Episode 5, Konflik Batin dan Ancaman Terhadap Do Do Hee
Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara berbagai pihak dapat memberikan dampak positif pada kesehatan masyarakat, khususnya pada masa pasca pandemi yang masih memberikan tantangan tersendiri. ***