: Flexing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku orang yang memamerkan kekayaan atau prestasi mereka dengan tujuan memperoleh pengakuan atau penghargaan dari orang lain.
Dalam beberapa kasus, flexing juga bisa dilakukan untuk memperlihatkan status sosial atau keberhasilan dalam hidup.
Tren flexing semakin populer dengan adanya media sosial, yang memungkinkan orang untuk memposting foto atau video tentang apa yang mereka miliki atau capai dalam hidup mereka.
Beberapa contoh flexing termasuk memamerkan mobil mewah, rumah besar, atau bahkan pakaian atau sepatu merek terkenal.
Selain itu, flexing juga bisa dilakukan dengan memposting foto atau video tentang perjalanan mewah atau kegiatan yang dianggap mewah, seperti makan di restoran mahal atau menghadiri acara fashion show.
Baca Juga: Apa Itu Panic Attack : Gejala dan Penyebabnya
Nyatanya flexing juga memiliki dampak negatif pada individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Dalam beberapa kasus, flexing dapat memicu rasa iri atau cemburu pada orang lain yang tidak memiliki kekayaan atau prestasi yang sama.
Selain itu, flexing juga bisa menjadi alasan bagi orang untuk menghabiskan uang yang tidak perlu, dan pada akhirnya mengalami kesulitan keuangan atau bahkan hutang.
Bahkan dampak buruk dari prilaku flexing yakni mengundang orang jahat yang akan membahayakan kita atas apa yang telah di pamerkan.
Oleh sebab itu, penting bagi individu untuk mempertimbangkan dampak dari perilaku flexing. Sebaiknya, fokuslah pada hal-hal yang penting dalam hidup, seperti hubungan dengan keluarga dan teman-teman, kesehatan fisik dan mental, serta pengembangan diri.
Kebahagiaan dan kesuksesan sejati tidak selalu dapat diukur dari materi atau prestasi yang dimiliki, tetapi dari pengalaman hidup yang memuaskan dan berarti.***