unescoworldheritagesites.com

Apa Itu Ashabul Kahfi? Menilik Kisah Hikmah Dan Kekuatan Iman Dalam Bertawakal Kepada Allah - News

Apa Itu Ashabul Kahfi? Menilik Kisah Hikmah Dan Kekuatan Iman Dalam Bertawakal Kepada Allah (https://www.pexels.com/@jeremy-bishop-1260133/)

: Ashabul Kahfi atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai "The People of the Cave" adalah sekelompok pemuda yang hidup pada zaman Nabi Musa AS. Kisah mereka yang diabadikan dalam Al-Quran ini memberikan pelajaran tentang keimanan, ketabahan, dan perlindungan Allah SWT terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman.
 
Kisah Ashabul Kahfi terdapat dalam Surah Al-Kahfi, surah ke-18 dari Al-Quran. Dalam surah ini diceritakan bahwa pada zaman itu terdapat sekelompok pemuda yang hidup di sebuah kota yang mayoritas penduduknya menyembah berhala. Pemuda-pemuda tersebut beriman hanya kepada Allah SWT dan menolak menyembah berhala. Mereka sering dianiaya dan dihina oleh penduduk kota karena keyakinan mereka.
 
Merasa terancam, pemuda-pemuda itu lalu memutuskan untuk pergi ke sebuah gua untuk mengasingkan diri yang terletak di dekat kota dan berlindung di sana. Mereka memilih untuk uzlah berharap bahwa dengan bersembunyi di dalam gua mereka akan terlindungi dari penganiayaan dan penindasan yang dilakukan oleh penduduk kota.
 
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Orang yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Orang yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam. Dan Ashabul Kahfi, adalah contoh yang baik dari orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhirat." (HR. Bukhari dan Muslim)
 
Setelah masuk ke dalam gua, Allah SWT memberikan anugerah berupa tidur panjang kepada mereka. Tidur mereka berlangsung selama 309 tahun, selama masa pemerintahan raja yang adil dan bijaksana. Ketika mereka terbangun dari tidur panjangnya, dunia sudah berubah dan tidak ada lagi orang yang menyembah berhala seperti pada zaman mereka hidup.
 
Ketika mereka keluar dari gua, mereka menemukan bahwa semua orang di sekitar mereka telah berubah. Mereka kemudian memutuskan untuk kembali ke kota mereka dan menceritakan kisah mereka kepada penduduk kota. Dengan kisah mereka, penduduk kota menjadi terkesan dan mulai beriman kepada Allah SWT.
 
Kisah Ashabul Kahfi memberikan banyak pelajaran bagi umat manusia. Pertama, kisah ini menunjukkan betapa pentingnya iman dan ketabahan dalam menjalani hidup di dunia ini. Ashabul Kahfi tetap teguh memegang iman mereka bahkan dalam situasi yang sangat sulit dan penuh penganiayaan.
 
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Nasa’i, Tirmidzi dan Ibn Majah, Rasulullah SAW bersabda: "Empat orang yang berlindung di dalam gua, maka Allah SWT memperlihatkan kepadaku bahwa salah satu di antara mereka adalah pemilik terbaik di antara mereka. Mereka itu adalah Ashabul Kahfi."
 
Kedua, kisah ini juga menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Maha Kuasa dan Maha Besar. Allah SWT memberikan perlindungan-Nya kepada hamba-Nya yang beriman dan melindungi mereka dari segala macam bahaya dan kesulitan.
 
 
Ketiga, kisah Ashabul Kahfi juga menunjukkan bahwa kebenaran akan selalu menang atas kebatilan. Pada akhirnya, Allah SWT akan memenangkan kebenaran dan memuliakan orang-orang yang beriman.
 
Kisah Ashabul Kahfi adalah salah satu kisah yang penuh dengan keajaiban dan pelajaran bagi umat manusia. Kisah ini mengajarkan kita untuk selalu beriman dan bertawakkal kepada Allah SWT.
 
Dalam pandangan tasawuf, Ashabul Kahfi adalah contoh nyata dari orang-orang yang memiliki tawakkal yang kuat kepada Allah SWT. Meskipun mereka berada dalam situasi yang sangat sulit, mereka tetap percaya bahwa Allah SWT akan melindungi dan menyelamatkan mereka.
 
"Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik lagi." (HR. Ahmad)
 
Tasawuf juga mengajarkan tentang pentingnya ruhani dan batiniah dalam beragama. Menurut tasawuf, tidak hanya cukup dengan melakukan ibadah secara lahiriah, seperti shalat, puasa, dan zakat. Lebih dari itu, seseorang juga harus memperkuat hubungan batiniah atau spiritualnya dengan Allah SWT.
 
 
Dalam kisah Ashabul Kahfi, tasawuf melihat bahwa kekuatan mereka yang menjadikan mereka tetap bertahan selama tidur panjang 309 tahun bukanlah semata-mata karena kekuatan fisik atau lahiriah. Lebih dari itu, kekuatan batiniah mereka yang membuat mereka tetap bertahan dan mendapatkan perlindungan Allah SWT.
 
Kisah Ashabul Kahfi juga menunjukkan tentang pentingnya penyerahan diri atau fana kepada Allah SWT. Menurut tasawuf, penyerahan diri atau fana kepada Allah SWT adalah kunci untuk mencapai maqam atau tingkat kesucian yang lebih tinggi. Dalam kisah Ashabul Kahfi, penyerahan diri mereka kepada Allah SWT tercermin dalam keputusan mereka untuk meninggalkan kehidupan yang nyaman dan pergi ke gua demi mencari perlindungan Allah SWT.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat