unescoworldheritagesites.com

Mudahkan Pelanggan Akses Layanan PV Rooftop, PLN Icon Plus dan MHCI Hadirkan Solusi Pembiayaan PV Rooftop - News

PLN Icon Plus dan MHCI Hadirkan Solusi Pembiayaan PV Rooftop (Ist)

: PLN Icon Plus berkomitmen untuk terus menyediakan solusi energi baru terbarukan berbasis teknologi melalui layanan PLTS Atap atau PV Rooftop.

Dalam rangka mendorong perkembangan bisnis Solar PV di Indonesia, PLN Icon Plus pun berkolaborasi dengan Mitsubishi HC Capital and Finance Indonesia (MHCI) yang ditandai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat Indra Cahyadi dan Presiden Direktur MHCI Isao Someya.

Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat Indra Cahyadi menegaskan komitmen PLN Icon Plus dalam perluasan pemanfaatan energi bersih berbasis teknologi di Indonesia. Salah satunya dengan menghadirkan layanan PV Rooftop sebagai sebuah solusi inovatif dan berkelanjutan.

Melalui kolaborasi ini, MHCI menawarkan solusi pembiayaan atau pendanaan sehingga memudahkan pelanggan untuk mendapatkan layanan PV Rooftop PLN Icon Plus. Dengan solusi ini, bisnis Solar PV dapat tumbuh dan berkembang lebih agile di Tanah Air.

Baca Juga: PLN Mulai Jajaki Energi Nuklir, Kaji Kelayakannya Bersama KHNP Korsel

“Dengan sinergi ini, layanan PV Rooftop tidak hanya akan menjangkau masyarakat lebih luas, tetapi juga memudahkan akses masyarakat untuk dapat menikmati layanan PV Rooftop. Kami juga berharap, sinergi ini dapat terus terjalin sehingga bersama kita mendorong pengembangan energi hijau di Indonesia,” harap Direktur Utama Ari Rahmat Indra Cahyadi.

Seperti diketahui, PV Rooftop atau PLTS Atap adalah pembangkit yang memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan energi listrik. Penggunaan PLTS Atap merupakan solusi untuk mengurangi emisi karbon sehingga keberlanjutan lingkungan dapat terjaga.

Hadirnya layanan PV Rooftop pun menjadi sebuah kontribusi nyata PLN Icon Plus dan MHCI dalam mewujudkan target pemanfaatan energi baru terbarukan dalam bauran energi primer sebesar 23% pada 2025 dan 31% pada 2050 mendatang.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat