unescoworldheritagesites.com

Program #MakinCakapDigital, Kemenkominfo Sasar Pelajar se-Jatim - News

Kementerian Kominfo dan GNLD gelar Program #MakinCakapDigital, yang menyasar Pelajar se-Jatim (istimewa )

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi terus menggemakan program #MakinCakapDigital. Kali ini menyasar pelajar se-Jawa Timur.

Dalam diskusi bertema ‘Pendidikan Karakter di Usia Dini dan Pencegahan Bullying’ yang laksanakan secara virtual, Selasa (7/3/2023), menghadirkan tiga pemateri yakni Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik S Hariyanto, S.Pd, M.M, dosen Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya yang juga praktisi digital, Bambang Kusbandrijo, dan Aina Masrurin dari manajer ceritasantri.id yang juga anggota Komunitas Digital Kaliopak.

Dalam pemaparannya, Hariyanto mengatakan saat ini telah terbentuk tatanan kehidupan baru berbasis teknologi digital. "Tatanan kehidupan baru yang dimaksud itu adalah berbasis teknologi digital. Penggunaan teknologi dan internet membentuk cara kita berinteraksi, berperilaku,” jelas Hariyanto.

Baca Juga: Kemkominfo Gandeng GNLD Gelar Webinar Cakap Bermedia Sosial se-Jawa Timur

Dia pun mencontohkan budaya digital yaitu aktivitas menggunakan media sosial, berbelanja online, melakukan pembayaran digital, hingga menjalin hubungan sosial dengan masyarakat luas tanpa batas.

Namun begitu, lanjutnya, seiring pesatnya perkembangan dunia digital memunculkan tantangan tersendiri, karena itu masyarakat harus dibekali dengan pemahaman informasi digital. Pasalnya, jaringan media sosial ini sulit terkontrol, begitu juga dengan kebebasan berpendapat.

“Dapat juga menurunkan penghargaan terhadap privasi dan etika, maraknya berita hoax, menurunnya karakter seseorang, serta rentan disusupi perilaku ekstrem yang bernuansa SARA,” ujarnya.

Baca Juga: Kemenkominfo Gelar ToT Literasi Digital sektor Pemerintahan di Lingkungan ASN Kemenag

Mengutip data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pada 2021 tercatat terjadi bullying di lingkungan sekolah sebanyak 53 kasus dan 168 kasus perundungan di dunia maya.

Angka tersebut meningkat signifikan pada 2022, KPAI mencatat telah terjadi 226 kasus bullying dengan kekerasan fisik dan mental di lingkungan sekolah, dan 18 kasus bullying di dunia maya.

Karena itu, Hariyanto menyarankan, khususnya para pelajar untuk menjadikan Pancasila sebagai pegangan dan filosofi saat memanfaatkan teknologi digital.

“Pancasila sebagai filter di era globalisasi. Lima sila merupakan nilai luhur yang harus diamalkan saat bermedia sosial,” imbuh Hariyanto.

Dia menegaskan, Pancasila sebagai ideologi terbuka yang nilainya dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Hariyanto pun meminta kepada pihak sekolah untuk menerapkan konsep sekolah ramah anak, bersih, sehat, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup, serta mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat