unescoworldheritagesites.com

Serangan Ransomware, Teknologi Cloud Nasional Disebut Sama dengan Asing - News

Ilustrasi

: Teknologi cloud atau penyimpanan data yang disediakan perusahaan nasional yang belakangan ramai dibahas terkait serangan ransomware, disebut sama mumpuninya dengan milik perusahaan asing.

Akar permasalahan terjadinya serangan ransomware terjadi karena pelaksanaan perawatan data termasuk backup data diserahkan ke tim PDNS dan masing-masing tenant dari Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah.

“Secara teknis, aspek teknologinya sama. Tidak ada perbedaan sama sekali,” ujar Wakil Ketua Tim Insiden Keamanan Internet dan Infrastruktur Indonesia (Indonesia Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure/ID-SIRTII) Muhammad Salahuddien Manggalany, Kamis (27/6/2024).

Baca Juga: Telkom Bagikan 544 Hewan Kurban saat Idul Adha

Didien mengibaratkan penyedia layanan cloud sama seperti pemilik kos-kosan, yang menawarkan apakah penyewa kos-kosan cuma menyewa kamar saja, atau ada fitur-fitur tambahan seperti membersihkan kamar atau pakaiannya.

Jika penyewa kamar kos mengambil layanan tambahan seperti mencuci pakaian, maka setelah dicuci, pakaiannya mau disimpan dimana diserahkan kepada penyewa.

Hal yang sama juga terjadi pada penyedia layanan cloud. Dalam layanan ini dikenal dua sistem yang ditawarkan penyedia layanan cloud, yakni managed operations atau managed services.

Baca Juga: Telkom dan Google Kerja Sama Fasilitasi Beasiswa Untuk Karyawan Anak Perusahaan Telkom

Dalam hal managed operations, penyedia layanan cloud hanya menyediakan infrastruktur an sich, berbeda dengan pola managed services di mana penyedia layanan cloud mengelola secara rutin data termasuk back up data dari penyewa.

“Jadi kalau aneka fitur dan fasilitas backup tadi tidak diaktifkan atau tidak dikonfigurasi dengan benar, ya terjadilah insiden seperti sekarang ini," ujanya.

Karena, kata dia, kontrak ke vendor cloud dan jaringan hanya untuk sewa barang (infrastruktur) saja, tidak termasuk pengelolaan operasionalnya.

Baca Juga: Telkom Reboisasi Belasan Ribu Hektar Lahan Kritis di 4 Provinsi

"Alias semua pengelolaan dilakukan sendiri oleh tim PDNS dan tenant. Vendor hanya jadi engineer panggilan technical support saja,” kata Didien.

Akibatnya, walaupun sudah menerapkan teknologi Cloud yang mumpuni, tetapi implementasinya tidak maksimal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat