unescoworldheritagesites.com

Realsasi Investasi di NTB Meningkat, Media Diharapkan Pemberitaan Positif - News

Kepala Dinas DPMTSP NTB HM Rum (Suara Karya/Hernawardi)

: Kepala Dinas Penananan Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, H Muhammad Rum mengatakan dibanding tahun tahun sebelumnya sejak sejak Zul- Rohmi menjabat sebagai Gubernur NTB dan wakil Gubernur NTB, realissasi Investasi meningkat dari tahun ke tahun.

Dalam keterangannya kepada sejumlah media akhir pekan lalu, H Rum menjelaskan, tahun 2019 realisasi nilai Investasi di NTB sebesar Rp.10, 23 Triliun dari Rp.13 Triliun yang ditargetkan BKPN Pusat. Kemudian pada tahun 2020 meningkat menjadi Rp.11,6 Triliun lebih. Nilai ini melebihi nilai yang ditargetkan BKPM Pusat yakni hanya sebesar Rp6 Triliun.

"Lalu pada tahun 2021realisasi nilai investasi yang masuk di NTB sebesar Rp. 13,9 Triliun, melebihi target BKPM pusat yakni sebesar Rp12,3 Triliun. Sementara pada Tahun 2022 realisasi nilai investasi di NTB sebesar Rp 21,6 Triliun juga melebihi nilai Investasi yang ditargetkan BKPM Pusat yang hanya sebesar Rp18,5 Triliun," ujar Rum.

Baca Juga: Gubernur NTB Ajak Perusahaan Dunia Kembangkan Investasi di NTB

Ditambahkan, untuk tahun 2023 pada Triwulan I ini realisasi investasi yang masuk di Provinsi NTB sangat menggembirakan yakni sebesar Rp. 7,8 Triliun. Sehingga pada tiga triwulan berikutnya pemerintah Provinsi NTB sangat optimis akan mampu menembus angka yang ditargetkan BPKM Pusat sebesar Rp22 Triliun.

Baca Juga: Layanan investasi emas Pegadaian, Pilihan Bijak Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Realisasi nilai investasi Triwulan I (Januari hingga Maret ) tahun 2023 sebesar Rp7,8 Triliun lebih. Ini berasal dari realisasi nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp6,3 Triliun lebih serta Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 1,4 Triliun lebih.

H Muhammad Rum menjelaskan, nilai realisasi tertinggi berdasarkan kabupaten/kota di Provinsi NTB yakni Kabupaten Sumbawa Barat berada pada posisi pertama yakni sebesar Rp3,4 Triliun disusul kabupaten Lombok Tengah posisi ke dua sebesar Rp2,1 Triliun dan posisi ketiga yakni Kabupaten Sumbawa dengan nilai Investasi sebesar Rp556 Miliar.

Berdasarkan sector, lanjut Rum, nilai realisasi di NTB yang tertinggi yakni pada sector Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan nilai investasi sebesar Rp3,3 Triliun. Disusul sector Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebesar Rp2,8 Triliun sedangkan posisi ke tiga ada pada sector perindustrian yakni sebesar Rp911 miliar.

Menurut Muhammad Rum nilai realisasi di Provinsi NTB berdasarkan negara asal yaitu gabungan negara berada pada posisi pertama yakni sebesar Rp1,3 Triliun, posisi kedua Australia dengan nilai investasi sebesar Rp35 Miliar dan Spanyol di urutan ke tiga dengan nilai Investasi sebesar Rp. 12 miliar.

Sedangkan nilai realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB antara lain, kabupaten Sumbawa Barat menduduki posisi pertama dengan nilai Investasi sebesar Rp2,4 Triliun, kemudian urutan kedua Kota Mataram dengan nilai Investasi sebesar Rp274 Miliar sedangkan posisi ketiga adalah Kabupaten Dompu sebesar Rp. 44 Miliar.

Untuk Penanaman Modal Asing berdasarkan Kabupaten/Kota di NTB ditempati Kabupaten Dompu dengan nilai investasi (PT STM) sebesar Rp1,73 Triliun, kemudian kabupaten Sumbawa Barat ( PT AMNT) sebesar Rp1,22 Trilun dan Kota Mataram sebesar Rp. 356 Miliar.

Untuk penyerapan tenaga kerja di Provinsi NTB pada Triwulan IV Tahun 2022 lalu sebanyak 2.741 orang yang terdiri dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 2701 orang dan tenaga Kerja Asing (TKA) sebanyak 40 orang.

Menurutnya, dengan hasil realisasi Investasi triwulan pertama tahun 2023 yang cukup membanggakan ini maka pemerintah provinsi NTB sangat optimis akan mampu menembus angka yang ditentukan pemerintah pusat yakni sebesar Rp22 triliun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat