unescoworldheritagesites.com

El Nino Melanda Indonesia, Program CSA Kementan Terbukti Tingkatkan Produktivitas Pertanian - News

Program CSa Kementan (Ist)

 

: Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan produktivitas pertanian walaupun sedang menghadapi fenomena El Nino. Peran Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) yang diinisiasi oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui teknologi CSA untuk antisipasi dan mitigasi El Nino amatlah bermanfaat.

Peran itu diantaranya adalah melalui pemupukan berimbang, memasifkan penggunaan pupuk organik selain kegiatan utamanya pemanfaatan irigasi dan penerapan teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah berulang kali memperingatkan bahwa El Nino akan melanda Indonesia diperkirakan pada akhir Mei hingga September 2023 yang diprediksi memiliki intensitas yang kuat sehingga dampaknya akan lebih besar.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) berencana akan segera membentuk gugus tugas untuk menghadapi ekstrimnya El Nino tersebut. Mentan Syahrul mengatakan gugus tugas nantinya harus berbasis wilayah, karena setiap wilayah memerlukan penanganan yang berbeda-beda.

Baca Juga: Kejuaraan Terbuka Pencak Silat Piala Kasad 2023: 10 Atlet Pelatda DKI Lolos ke Final

Menghadapi musim kering ekstrim atau El Nino ini, saya meminta dibentuk gugus tugas di tiap wilayah, serta seluruh jajaran Kementan agar berada di lapangan membantu para petani yang kesulitan. Kita perlu merumuskan mulai dari pemetaan wilayah, konsep kelembagaan hingga rencana aksinya. Kemudian saya juga meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia,” ujar Mentan Syahrul.

Baca Juga: Puan Maharani Ungkap Jika Ketum PDIP Bakal Bertemu dengan Ketum Parpol Lain

Mentan Syahrul juga meminta kepada jajaran yang berada di BPPSDMP untuk memanfaatkan jaringan Kostratani di berbagai level untuk mengaktualisasikan penerapan hasil-hasil pelatihan yang saat ini sedang dilakukan BPPSDMP.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa El Nino adalah suatu fenomena alam sebagai dampak dari climate change, selain itu juga ada La Nina dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang harus disikapi bersama-sama. Melalui Program SIMURP saat ini tengah difokuskan pada upaya strategis mengantisipasi El Nino.

“El Nino adalah fenomena kekeringan, pertanian perlu air sebagai faktor utama ptoduksi, saat terjadi El Nino suplai air terganggu. Petani perlu mendapatkan pemenuhan air, bisa melalui pompanisasi bawah tanah, atau pun pipanisasi dengan debit air sungai, sehingga lahan pertanian tetap mendapat pengairan yang diperlukan,” ucap Kabadan Dedi.

Baca Juga: Wamendagri Dituding Paksakan Bangun Kantor Gubernur Tanpa Koodinasi Dengan Pemilik Tanah di Walesi Papua

Kabadan juga menambahkan bahwa 6kunci keberhasilan SIMURP adalah kerjasama dan sinergitas dari seluruh pelaku proyek dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah. Karena kalau salah satunya tidak ada kerjasama yang baik maka program SIMURP akan sia-sia.

Upaya antisipasi melalui SIMURP khususnya dengan smart farming, memberikan banyak manfaat untuk petani dan penyuluh. SIMURP mengajarkan banyak hal seperti pertanian pintar dalam menghadapi perubahkan iklim yakni CSA, cara mengantisipasi dan menangani serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), penggunaan pupuk berimbang, pembuatan pupuk organik dan banyak lainnya, jelas Kabadan lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat