unescoworldheritagesites.com

Fadli Zon: Digitalisasi Teknologi Mobile, Tak Perlu Tunggu Lama Dapatkan Informasi Komoditas Pertanian - News

Kementerian Komunikasi dan Informatika  bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyelenggarakan seminar online yakni Ngobrol Bareng Legislator dengan mengusung tema: “Pemanfaatan Digital Bagi Pertanian”. (istimewa )

: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyelenggarakan seminar online yakni Ngobrol Bareng Legislator dengan mengusung tema: “Pemanfaatan Digital Bagi Pertanian”.

Hadir dalam kegiatan ini Dr. Fadli Zon (Anggota Komisi I DPR RI), Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc (Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI), Ir. Nandra Dwaputra (Ketua Bidang Inovasi Teknologi Pertanian DPN HKTI ) dan R.S. Suroyo, Jr, Sp, M.SI (Ketua Bidang pemuda DPN HKTI).

Seminar diselenggarakan pada Sabtu, (27/5/2023) melalui platform zoom meeting, bertujuan mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis, memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat, memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh Ditjen APTIKA, serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat.

Baca Juga: Ngobrol Bareng Legislator: Kurang Pemahaman Literasi Digital Timbulkan Buruknya Etika di Sosial Media

Fadli Zon dalam paparan pertama menjelaskan bahwa Digitalisasi teknologi mobile digunakan untuk inovasi pertanian bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi petani dalam mengakses informasi tentang komoditas pertanian yang cepat hingga tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan informasi terutama informasi tentang komoditas pertanian seperti harga dan ketersediaan pupuk, harga komoditas di pasar, luas tanaman komoditas, perkiraan masa panen dan sarana untuk mengumpulkan kelompok tani.

Metode yang sesuai untuk mendapatkan informasi secara cepat dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan perangkat mobile sesuai dengan kebutuhan. Petani memerlukan beberapa startegi dalam bentuk model agar pemanfaatannya bisa optimal.

Narasumber kedua Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. menyampaikan bahwa, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara kita beraktivitas dan bekerja. Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegaskan kita sedang menghadapi era disubsi teknologi.

Baca Juga: Peraih Anugerah Kebudayaan HPN, Bupati Acep Purnama Bangga <span;>dengan Ubi Jalar Komuditas Unggulan Kuningan

" Untuk mengahadapi hal tersebut, kita harus mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda trasnformasi digital Indonesia. Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi. Kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar, serta menjadi unggul dalam segi sumber daya manusia," kata Dirjen Aptika ini.

Pemaparan  ketiga disampaikan Nandra Dwaputra (Ketua Bidang Inovasi Teknologi Pertanian DPN HKTI ), menjelaskan bahwa, Manfaat teknologi pintar adalah mengurangi bibit yang terbuang,bibit dapat di telusuri, lokasi tanam yang tepat per blok bahkan per pokok tanaman, kondisi lahan dapat diketahui dengan cepat dan real-time, Proses penanaman dapat dimonitor dengan tepat, Irigasi dan dosis pupuk sangat tepat dan akuran perpohon nya. Manfaat Teknologi Pertanian meningkatkan Produktivitas, Meningkatkan efisiensi, meningkatkan Quality.

Narasumber terakhir R.S. Suroyo, Jr, Sp, M.SI memaparkan Pemanfaatan Digitalisasi Pertanian. E-Marketing meningkatkan penjualan dengan jaungkauan luas, e- marketing Menambah Value bagi pelanggan dengan meningkatkan kualitas pelayanan atau customer service, menjadi sarana komunikasi yang efektif antara pedagang dengan pembeli,bertujuan untuk mengurangi biaya promosi,meningkatkan brand awareness melalui jalur online dengan menyebbarkan informasi mengenai brand, produk atau jasa yang di tawarkan.

Contoh marketplace yang bisa menjual produk pertanian yaitu tokopedia,shopee, lazada, agromaret, limakilo. 7 Tips penjualan produk pertanian online yaitu: Cek kondisi pasar dnegan jualan pakai sistem pre-order dulu, Carilah penyuplai tangan pertama, Sediakan mesin pendingin atau kulkas khusus atau lokasi penyimpanan, Bikin akun media sosial dengan gabung di marketplace yang sudah ada agar kelihatan lebih profesional, Pertimbangkan jasa Pengirimannya, Buat konsep branding yang unik, Promosikan usaha sayur online-mu, komitmen dan konsisten.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat