: Ribuan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Solo dan sekitarnya telah memanfaatkan pelatihan ekspor di Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo, Jawa Tengah.
Salah satunya pemilik usaha Srimpi Cryspi Solo, Afiana Azky (22).Dia bersama sejumlah pelaku UMKM lainnya nampak mengikuti pelatihan di Kampus UMKM Shopee Ekspor.
"Ini usaha sudah lima tahun, baru satu tahun terakhir menjual online lewat Shopee. Alhamdulillah naik dua kali lipat penjualannya," jelas Afiana saa ditemui di Kampus UMKM Shopee Ekspor, Rabu (23/8/2023).
Baca Juga: Jaga Suhu Jakarta Tetap Sejuk, Dilakukan Penyiraman Tanaman dan Jalan Protokol
Awalnya dia berjualan secara door to door, tetapi saat ini lebih banyak secara online melalui e-commerce.
"Produknya pangsit gulung dan tempe cryspi. Setiap bukan bisa produksi masing-masing 15 hingga 20 kilogram. Kalau omzet sebulan bisa mencapai Rp 5 juta," jelasnya lagi.
Banyak manfaat yang diperolehnya di pelaihan tersebut. Di antaranya bagaimana menaikan produk, menaikan marketing, hingga pemasarannya.
Baca Juga: Profil Dan Biodata Bryan Domani Aktor Muda Berbakat Kakak Dari Artis Terkenal Megan Domani
Saat ini pemasaran produk Srimpi sudah menyasar hampir seluruh daerah di Indonesia. Pemasaran online paling jauh ke Sumatera sedangkan secara offline hingga Sorong, Papua.
Beda lagi dengan pelaku UMKM lainnya yang juga pemilik usaha fesyen Putri Diana, Muhammad Rifqi. Saat ini produknya berupa mukena rayon telah diekspor ke Malaysia, Singapura dan Thailand.
"Usaha berawal sebagai distributor toko offline di tahun 2018 dan tutup karena pandemi, kemudian menjajal produksi produk mukena rayon dan memasarkan secara online di Shopee sejak tahun 2020," katanya.
Baca Juga: Program Light Up The Dream, PLN Bantu Pasang Baru Listrik 442 Keluarga Tidak Mampu
Rifqi mengakui, sejak bergabung dengan Shopee banyak manfaat yang didapat. Seller bisa menggunakan fitur-fitur Shopee untuk optimalisasi penjualan: Jangkauan penjualannya pun dari Sabang sampai Marauke.
"Tiap bulannya dapat menjual 2.000 hingga 5.000 pcs mukena ke luar negeri. Sedangkan untuk pasar lokal, saat high season bisa menjual lebih dari 30 ribu sanpai 40 ribu pcs mukena," katanya lagi.
Saat ini usahnya juga terus berkembang dan bahkan memiliki pabrik dengan jumlah karyawan sebanyak 30 orang.