unescoworldheritagesites.com

Produk UKM Jawa Tengah Berpeluang Besar Masuk Jepang - News

Pameran produk di UKM Virtual Expo. (Istimewa)

SEMARANG: Para pengusaha di sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) asal Jawa Tengah merasa bangga. Karena produk yang mereka hasilkan saat ini berpeluang menembus pasar di Jepang.

Sehubungan dengan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, berjanji akan secepatnya berkomunikasi dengan Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi.

Demikian diungkapkan Ganjar, saat temu wicara dalam rangkaian UKM Virtual Expo (UVO) 2021, di Bank Jateng cabang Surakarta. Hal itu menanggapi permintaan diaspora asal Indonesia yang kini berada di Jepang, tentang peluang produk UKM asal Jawa Tengah untuk dijual ke negeri 'Matahari Terbit'.

"Hari ini dalam UVO 2021, kita jajaki pasar Eropa dan Jepang. Beberapa di antaranya cukup antusias. Jepang mengatakan produk makanan diminati. Bahkan ada yang siap menjualkan. Mereka minta adjust saja, kualitas sudah baik cuma kemasan kegedean, maunya sekali makan," katanya, Selasa (21/9/2021).

Dalam waktu dekat, pihaknya mengaku akan berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Jepang. Hal itu terkait dengan teknis pembuatan dokumen UMKM ke Jepang.

"Segera saya siapkan. Nanti saya akan kontak His Excellency Hery Akhmadi agar kita bisa siapkan lebih detil. Saya minta bantuan teman-teman di sana kira-kira produk apa yang dibutuhkan di Jepang," tegasnya.

Teguh Wahyudi, seorang pengusaha asal Indonesia yang kini tinggal di Jepang, menyambut baik langkah tersebut. Menurutnya, kebutuhan produk UKM asal Jawa Tengah sangat tinggi. Pproduk UKM dari Jawa Tengah cukup bersaing dan berkualitas. Hanya saja ia khawatir, terkait persyaratan dokumen yang bisa menjadi pengganjal kerjasama UKM Jawa Tengah dengan perusahaannya.

"Kami juga butuh bawang merah dan bawang goreng. Kemarin ibu Konjen menawarkan produk yang bagus dari Jateng. Saya khawatir untuk teknis dokumen ketiga itu cukup susah. Harapan kami ada konsolidator yang bisa membantu kawan UKM agar hubungan dengan kami cepat dan lancar," paparnya.

Teguh menyebut, ada empat ceruk pasar yang dapat disasar. Pertama Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Jepang sejumlah 70 ribu orang. Berikutnya komunitas Muslim yang mencapai 200 ribu jiwa, Warga Negara Asing (WNA) mencapai 2,8 juta jiwa dan penduduk Jepang.

Menurutnya, semua itu bisa menjadi peluang bagi UKM Jateng. Terlebih lagi, perusahaan yang dipimpin oleh Teguh, tengah menyiapkan gudang distribusi yang mampu menampung dan mendistribusikan produk dari Indonesia, tak terkecuali dari Jawa Tengah.

Selain pasar Jepang, produk UKM Jateng juga diminati pasar Eropa, dengan produk furniture. Disebutkan, pasar di Benua Biru sangat terbuka untuk mebel asal Jateng. Terkait itu, Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah bekerjasama dengan Bank Indonesia, Kadin dan PT Adhyata akan mengirim sample produk furniture ke Belgia.

Di sana, produk mebel asal Jateng akan dipamerkan selama satu tahun di Borgerhub. Kepala Dinkop UKM Jateng Ema Rachmawati mengatakan, tengah mempersiapkan para UKM dibidang furniture, untuk mengirim produk mereka.

"Siap, nanti mudah-mudahan 1 Oktober 2021 kirim produk sampel ke Belgia, satu kontainer 40 feet, sekitar 50 ton furniture dari Jateng. Kebanyakan yang disukai meja fosil," urainya.

Ema juga menambahkan, nantinya akan dibentuk badan promosi dan pemasaran Indonesia-Belgia. Selain itu akan ada peluang pemasaran produk Jateng melalui marketplace di Belgia. Adapun, untuk biaya pengiriman produk furniture ditanggung sepenuhnya oleh Bank Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat