unescoworldheritagesites.com

Budidaya Okra Hasilkan Cuan, KWT Ken Asri Di Pandemi Justru Makin Berinovasi - News

Kegiatan budidaya tanaman Okra oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Ken Asri yang didukung oleh Pemkot Semarang  di masa Pandemi Covid-19

SEMARANG: Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hingga tahun kedua di negeri tercinta nyatanya tak menghentikan asa dan harapan sebagian warga Kota Semarang untuk berkreasi, berinovasi, dan mencari terobosan baru, bukan saja untuk menyemangati hidup harus penuh optimis. Tetapi juga berusaha produktif untuk bisa menghasilkan cuan atau keuntungan.

Seperti yang dilakukan oleh Ibu-ibu di Kelompok Wanita Tani (KWT) Ken Asri di RW 2 Kelurahan Barusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Mereka berusaha memanfaatkan lahan sekitar permukiman yang sebetulnya tidak terlalu luas untuk menanam tanaman bermanfaat dan bernilai jual tinggi, guna mendongkrak perekonomian warga sekitar. Mereka memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah dan menyulapnya menjadi lahan budi daya tanaman okra.

Tak hanya sekedar menanam saja, okra yang dibudidayakan KWT Ken Asri sejak Maret 2021 lalu ini berhasil diolah menjadi aneka makanan dan minuman menyehatkan, seperti biji kopi okra, jelly okra, acar okra, bola-bola okra, infuse water, hingga kertas yang dibuat dari selongsong tanaman okra. Bahkan hasil olahan okra tersebut telah dipasarkan secara digital ke beberapa daerah di Indonesia.

Salah satu warga pelopor budi daya okra di Kelurahan Barusari, adalah Arumsari yang kini menerima tongkat estafet dari ketua sebelumnya Whisnu Nugroho. Sedangkan Whisnu Nugroho sendiri saat ini sebagai Pembina KWT Ken Asri dan tetap menjadi nahkoda Kelompok Tani Elgiro (Lemah Gempal Ijo Royo-royo) yang locus pengelolaannya tak berada jauh dari Kampung Penaton, Kelurahan Barusari.

Arumsari meyakinkan jika budidaya okra relatif mudah pengelolaaan dan perawatannya. Bisa dilakukan dimana saja, dengan memanfaatkan lahan sempit di kawasan perumahan pun tidak ada problem.

“Cukup mudah untuk menanamnya. Warga di wilayah Penaton Raya juga sangat antusias untuk ikut terlibat dalam budidaya okra. Tapi kami merasa masih kurang untuk memenuhi kebutuhan permintaan Kopi Okra. Karena itu kami ingin bekerja sama dengan pihak yang memilki lahan cukup luas untuk mendukung produksi kami agar lebih berkembang dan maju pesat," ujar Arumsari di sela-sela kegiatan Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) Kelurahan Barusari, Kecamatan Semarang Selatan, Selasa (23/11/2021).

Arumsari yang aktif di kegiatan Kelurahan Barusari mengaku harus berperan ekstra karena selain dikenal sebagai kader PKK, dirinya juga mau tidak mau harus menjadi penggerak ekonomi kelurahan.

"Ya seperti yang selama ini kita lakukan sebagai kader PKK harus mengawal kesehatan ibu dan balita di Posyandu. Kemudian memastikan masyarakat tetap PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dengan tak lelah untuk mensosialisasikan protokol kesehatan (Prokes) 5M selama Pandemi Covid-19 ini. Yakni dengan memastikan warga untuk memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mangalir, menjaga jarak aman, tidak berkerumun serta mengurangi mobilitas jika tidak terlalu sangat penting, serta memastikan warga untuk mendapatkan vaksin dua dosis. Kemudian adalah ya itu tadi, membudidayakan tanaman okra sebagai daya dukung ekonomi warga di saat pagebluk Korona," urai Arumsari.

Arumsari bercerita awal mulanya dia bersama Tim KWT Ken Asri dengan 10 orang yang aktif mengelola budidaya okra.

"Awalnya tim mendapatkan bibit okra dari pembimbing kami ya Pak Nugroho dari Elgero, kemudian saya bibitkan tiap tanggal 1 awal bulan biar gampang mengingatnya. Kami membibitkan setiap sebulan sekali mengingat pertumbuhan sangat pendek karena setiap kurang lebih 6 bulan okra harus dilakukan pembaharuan lagi," tuturnya.

Oleh karena pembibitan berlangsung sebulan sekali supaya tidak kehabisan dan mengalami keterlambatan, maka untuk penanaman okra selalu harus full bibit.

"Sedangkan untuk buah kita panen dan disimpan dikeringkan untuk pembuatan kopi okra. Untuk pembuatan agar-agar okra, buah okra yang masih muda biasa kami buat agar-agar okra untuk beraneka rasa. Dari rasa pandan, strobery, apel dan lain-lain. Lalu untuk kulit okra rencananya kami akan jadikan kertas," urai Arum, panggilan akrabnya.

Arum juga menuturkan, jika di kawasan jalan Penaton Raya berbagai jenis varian tanaman okra telah dibudidayakan. Tanaman okra konon juga memiliki beragam manfaat mulai dari menurunkan kadar gula darah, melancarkan sistem pencernaan, melindungi hati, meningkatkan fungsi ginjal, menurunkan kolesterol, mengatasi kelelahan dan bersifat anti-kanker.

Arum bersama anggota kelompoknya mengaku cukup berhasil membudidayakan tanaman okra. Namun kendala yang dihadapi setelah menemukan cara pengolahan dan pemasaran produk okra adalah soal keterbatasan lahan untuk menanam dan memproduksinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat