JAKARTA: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Ekonomi Indonesia triwulan IV-2021 terhadap triwulan IV-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 5,02 persen (y-on-y).
Perekonomian Indonesia 2021 diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp16.970,8 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp62,2 juta atau 4.349,5 dolar AS.
"Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,16 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam keterangan persnya, yang ditayangkan di kanal YouTube BPS, Senin (07/02/2022).
Baca Juga: Menteri BUMN - Soal Disrupsi, Indonesia Harus Punya Ekosistem dan Roapmap Sendiri
"Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 29,83 persen," ujarnya.
Menurut Margo Yowono, Ekonomi Indonesia triwulan IV-2021 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 1,06 persen (q-to-q).
"Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,20 persen," ungkapnya.
Baca Juga: Ditarget Kredit KUR Terserap Rp1 Triliun Tahun 2022
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 33,00 persen.
Komulatif Tumbuh 3,69 Persen
Sementara itu secara komulatif Ekonomi Indonesia tahun 2021 tumbuh sebesar 3,69 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding capaian tahun 2020 yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen.
"Secara kumulatif artinya selama tahun 2021 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 3,69 persen (c-to-c),” ujar Margo Yuwono.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 10,46 persen.