unescoworldheritagesites.com

Stok Melimpah, Ganjar Minta Pemerintah Turunkan Harga Minyak Goreng Curah - News

OP minyak goreng terus dikebut. (Foto: Istimewa)

 

: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, turut mendesak  pemerintah agar secepatnya menurunkan harga minyak goreng, khususnya minyak goreng curah.

"Memang saat ini stok sudah melimpah, tapi kenapa harganya tetap tinggi," kata Ganjar Pranowo, dalam wawancara bersama Kompas TV, di Bali, Jumat (25/3/2022).

Ganjar mengaku, sentilannya kepada Kemendag beberapa hari lalu merupakan suara masyarakat yang sudah gemas melihat keadaan.

“Sejak Desember 2021 kita mulai operasi pasar, sekarang sudah Maret dan mau masuk April 2022. Ini waktu sangat lama bagi sebuah negara penghasil minyak goreng terbesar di dunia, dalam menangani sengkarut komoditas yang satu ini,” ujarnya.

Baca Juga: PWI Serahkan Penghargaan Untuk Ganjar Dan Para Tokoh Jawa Tengah

Di sisi lain, kebijakan mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET), disebutnya membuat stok minyak goreng kini melimpah. Tapi tidak berlaku untuk minyak goreng curah. Bahkan di Jateng, Ganjar menyebut stoknya hampir tidak ada.

Ia mengaku sempat berkomunikasi dengan sejumlah menteri saat bertemu di acara bersama Presiden Jumat pagi. Ganjar mendorong agar distribusi minyak goreng curah seharga Rp14 ribu bisa dimudahkan.

“Sekarang dengan pencabutan HET, serta merta minyak goreng melimpah, tapi harganya mahal. Pertanyaannya, harga rendah untuk masyarakat level bawah itu mana,” tegasnya.

Ganjar membeberkan, di Jateng saat ini stok minyak goreng kemasan dengan harga Rp23.000/liter ada sebanyak 575.064 liter. Kondisi itu surplus dengan kebutuhan yang tercatat sebanyak 458.064 liter.

Baca Juga: Diluncurkan 2021, Transaksi Blangkon Jateng Tembus Rp15 Miliar

Kondisi ini berbeda dengan minyak goreng curah. Hampir di tiap Kabupaten/Kota kosong.

“Kami sedang upayakan ini untuk mencari terobosan.  InsyaAllah nanti melalui BUMN tanggal 3-4 April 2022, akan datang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, kurang lebih 3.000 ton minyak curah. Tapi ini kan lama,” katanya.

Sementara untuk menuju ke sana, masyarakat mau tidak mau harus membeli minyak goreng kemasan yang harganya masih tinggi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat