: Sejak menjelang hingga memasuki hari pertama Ramadhan 1443 H, Pemerintah Kota Magelang, Jateng, mampu mengendalikan harga beserta ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.
Pemkot Magelang bahkan menjamin, harga dan ketersediaan kebutuhan bahan pokok di awal Ramadhan bisa stabil. Termasuk stok minyak goreng sangat mencukupi kebutuhan warga.
“Kalau pun ada yang sedikit naik adalah ayam ras, cabe, dan minyak goreng curah. Namun semua masih terkendali,” kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz, saat meninjau harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Pasar Rejowinangun Kota Magelang.
Baca Juga: Tabuh Bedug Blandrangan Di Menara Kudus, Penanda Datangnya Ramadhan
Terkait ketersediaan minyak goreng, Aziz juga memastikan masih cukup. Dalam waktu dekat pihaknya akan menerima lagi pasokan 15 ton minyak goreng untuk kebutuhan operasi pasar.
“Upaya pengendalian minyak goreng adalah tugasnya pemerintah pusat,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang Catur Budi Fajar Soemarmo menambahkan, ketersediaan kebutuhan pangan di wilayah ini masih aman pada Ramadhan hingga lebaran 2022.
Baca Juga: Stok Pertalite Jawa Bagian Tengah Masih Cukup Untuk Kebutuhan 10 Hari
Ia menyebutkan, sejak harga minyak goreng kemasan disesuaikan dengan harga pasar, hingga kini stok di Kota Magelang masih cukup. Permintaan justru menurun, sejak harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng dihapus pemerintah pusat.
“Memang ada penurunan permintaan minyak goreng, tapi kalau stok di pasar masih sangat aman selama Ramadhan sampai Lebaran nanti,” ujarnya.
Sesuai pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Magelang, kebutuhan pokok seperti beras masih stabil di harga Rp10.000 per kilogram. Kemudian gula pasir Rp15.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp22.333, minyak goreng kemasan Rp25.000 per liter.
Harga daging ayam mengalami kenaikan Rp35.000 per kilogram. Lalu daging sapi stabil Rp120.000 per kilogram, dan telur ayam Rp25.000 per kilogram atau naik empat persen. Sementara komoditas cabai turun signifikan antara 4-14 persen menjadi Rp30.000 per kilogram.***