unescoworldheritagesites.com

Perkuat Kebutuhan Pangan Lokal, Kementan Tingkatkan Kompetensi Petani Di Kupang-Binuang - News

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi (Ist)

:  Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus menerus menggenjot kompetensi petani di Kupang Binuang.

Salah satunya melalui program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) yang dibuka secara resmi oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi dalam kegiatan bertajuk "Pelatihan Peningkatan Kompetensi Petani Program READSI wilayah Kupang dan Binuang" melalui aplikasi Zoom Meeting, Rabu (20/4/2022).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, salah satu faktor penting dalam penguatan ketahanan pangan dalam negeri adalah peningkatan kapasitas insan pertanian. Sebab, dengan kapasitas yang mumpuni, maka pertanian dapat berkembang dengan baik.

"Produksi dan produktivitas pangan kita harus ditopang oleh kualitas SDM pertanian yang unggul kalau kita ingin mencapai sektor pertanian yang maju, mandiri dan modern," kata Mentan SYL.

Baca Juga: Crazyrich Muda Indra Kenz, Ayah Pelit, Mama Sempat Masuk Rumah Sakit Jiwa

Baca Juga: Harta Warisan Dorce Jadi Rebutan Keluarga Kandung Dan Anak Angkat

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan, lima kegiatan Pelatihan program READSI yang dilaksanakan secara serentak di BBPP Kupang dan BBPP Binuang yaitu Pelatihan Smart Farming Bagi Petani Milenial, Pelatihan Integrated Farming Berbasis Jagung, Pelatihan Teknik Budidaya Jagung Produksi Tinggi, Pelatihan Diversifikasi Olahan Jagung Bagi Peningkatan Usaha & Status Gizi RTP dan Pelatihan Kewirausahaan
Bagi Petani Wilayah READSI.

Dijabarkan Dedi, berdasarkan data terbaru, Inflasi Indonesia terkendali di angka 2,64%, lebih rendah dibandingkan dengan Korea Selatan (4,1%), Perancis (4,5%), jauh lebih rendah dari Turki
(61,14%), dan Argentina (52,3%). Keberhasilan tersebut menurut Dedi tidak lepas dari koordinasi dan kolaborasi semua sektor, dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang/jasa. "Terutama sektor pangan, yang menjadi tulang punggung ketahanan negara," katanya.

Kementerian Pertanian, Dedi melanjutkan, telah merumuskan pendekatan strategi dalam melaksanakan program/kegiatan untuk menjamin ketersediaan pangan dan meningkatkan nilai tambah dan dayasaing, yang dirumuskan dalam lima Cara Bertindak (CB) yakni peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern dan Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).

"Peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal dan pengembangan pertanian modern menjadi agenda-agenda penting dalam program pengembangan kapasitas SDM pertanian melalui LuhDikLat," ungkap Dedi.

"Peningkatan kompetensi mendukung realisasi Cara Bertindak tersebut dilakukan secara massif di berbagai wilayah. Seperti implementasi smart farming dalam pengembangan pertanian modern, yang ternyata memiliki efek positif terhadap regenerasi petani, dan terbukti dengan penerapan smart farming di lapangan banyak dilakukan oleh petani milenial," ucap Dedi.

Dikatakannya, agenda penguatan ketahanan pangan dilakukan dengan strategi peningkatan kapasitas produksi, membangun pertanian berbasis kawasan (Food Estate), terutama dengan pemanfaatan lahan tidur atau lahan yang kurang produktif. "Termasuk penganekaragaman pangan lokal, untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap produk-produk impor. Kita semangat kurangi impor, tingkatkan ekspor," tegas Dedi.

Dedi melanjutkan, implementasi dari pelaksanaan Luhdiklat dibuktikan dengan adanya peningkatan usahatani dan geliat ekonomi perdesaan. Upaya itu didukung dengan penyediaan modal usaha berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dipaparkanya, serapan KUR Pertanian tahun 2020 mencapai 1,9 juta debitur dan realisasi kredit Rp55,30 triliun (110,62%) dari target Rp50 triliun. Pada tahun 2021 mencapai 2,6 juta debitur dan realisasi kredit Rp85,62 triliun (122,31%) dari target Rp70 triliun.

"Sedangkan target KUR Pertanian tahun 2022sebesar Rp90 triliun. KUR dapat menjadi fasilitas permodalan dalam mengakses teknologi-teknologi maupun akses pasar yang seringkali menjadi kendala di lapangan, sehingga modernisasi pertanian dan regenerasi dapat tercapai secara simultan dan massif," ujar Dedi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat