unescoworldheritagesites.com

Hadiah HUT ke-77, Indonesia Swasembada Pangan Tiga Tahun Berturut-Turut - News

Indonesia Swasembada Tiga Tahun Berturut-turut (Ist)

 

: Keberhasilan Indonesia swasembada pangan tiga tahun berturut-turut, berbuah penghargaan dari lembaga Internasional, International Rice Research Institute (IRRI). Penghargaan Diterima langsung Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (14/8/2022).

Dalam penilaian IRRI, Indonesia mencapai swasembada karena mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok domestik dalam hal ini beras lebih dari 90 persen. Produksi beras nasional sejak tahun 2019 berada pada posisi 31,3 juta ton. 

Presiden Joko Widodo menyatakan, berdasarkan hitungan BPS, di akhir April 2022, jumlah stok akhir beras tertinggi di angka 10,2 juta ton.Baca Juga: Tempat Wisata Hits di Jogja untuk Liburan Singkat

Baca Juga: Kasus Kematian Brigadir J, Sejumlah Perwira Menengah Polda Metro Jaya Kena Getah Ditahannya Irjen Ferdy Sambo

“Stok beras yang ada di masyarakat berada di angka 10,2 juta ton. Beras tersebut beredar di masyarakat, petani, restoran-restoran dan juga di Bulog. Plus beberapa di industri-industri pangan. Hal inilah yang menyebabkan kenapa Indonesia dinilai memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan sudah mencapai swasembada pangan,” ujar Jokowi-sapaan Presiden Joko Widodo.

Presiden mengatakan, di tengah ancaman krisis pangan di tingkat global, pemerintah Indonesia terus berkomitmen meningkatkan produksi nasional dan menjamin ketercukupan pangan di dalam negeri sekaligus memberikan kontribusi bagi kondisi pangan internasional.

Jokowi mengucapkan terimakasih kepada seluruh petani dan pelaku usaha pertanian dalam mempertahankan ketahanan pangan di Indonesia.

“Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pelaku dan bekerja di sawah, para petani Indonesia atas kerja kerasnya, tentu saja Bupati, gubernur dan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) yang semuanya bekerja sama dengan riset-riset dari universitas perguruan tinggi yang kita miliki. Ini adalah kerja yang terintegrasi dan kerja gotong royong,” katanya. 

Hal ini juga merupakan salah satu hasil dari upaya pembangunan pertanian yang diprogramkan oleh Kementerian Pertanian. 

Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur di bidang pertanian yang terus dibangun sejak tahun 2015. Tercatat, ada bendungan yang sudah diresmikan mencapai 29 dan tahun ini akan selesai lagi 38 bendungan dengan target sampai tahun 2024 lebih dari 61 bendungan. 

“Kita juga membangun embung dan 4.500 jaringan irigasi yang dibangun selama 7 tahun terakhir, selain juga kita terus memanfaatakan varietas unggul padi, intensifikasi dan ekstensifikasi. Kita berharap, ke depan tidak hanya beras yang swasembada, tetapi kita jagung dan lainya,” katanya. 

Presiden menambahkan program diversifikasi juga dapat dioptimalkan dengan baik untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional. Saat ini, Indonesia terus melakukan penanaman sorgum sebagai substitusi yang bisa menggantikan gandum. 

“Kita tidak hanya tergantung pada beras sebagai makanan pokok, tetapi harus kita mulai juga untuk jenis-jenis bahan pangan yang lainnya. Kita sudah mulai kemarin di Waingapu, sorgum, kemudian di beberapa provinsi jagung juga besar besaran yang dulu harus impor 3,5 juta ton hari ini kita hanya impor kira-kira 800 ribu ton. Ini sebuah lompatan yang sangat besar sekali dan kita harapkan dengan terus-menerus kita konsentrasi ke sana,” jelas Jokowi. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat